Langkat, Sumut, 12/10 (Antara) - Seluas 240 hektare tanaman jeruk petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terdampak banjir yang terjadi di Kecamatan Besitang, namun hingga kini masih bisa diselamatkan karena air mulai surat.

Hal itu disampaikan Camat Besitang Ibnu Hajar, di Besitang, Kamis, menyangkut tanaman petani seperti jeruk, jagung dan padi yang terdampak banjir yang terjadi Rabu (11/10) di daerahnya.


Ibnu Hajar menjelaskan tanaman jeruk yang terluas terdampak banjir berada di Desa Sekoci mencapai 190 hektare selanjutnya di Desa Bukit Mas seluas 50 hektare, namun sekarang ini di lapangan air sudah mulai surut dari sebelumnya cukup tinggi merncapai 1,5 meter.


Selain itu tanaman padi petani juga terdampak banjir sekarang ini baik yang siap mau dipanen maupun yang belum dipanen seluas 61 hektare yang terdiri dari 25 hektare di kelurahan Bukit Kubu, 21 hektare di kelurahan Kampung lama dan 15 hektare di kelurahan Pekan Besitang, katanya.


"Ada juga tanaman jagung petani yang terdampak banjir seluas lima hektare di desa Sekoci dan 10 hektare di desa Bukit Mas," sambungnya.


Namun kesemua tanaman yang terdampak banjir itu masih bisa diselamatkan sekarang ini petugas pertanian dan petani sudah turun kelapangan untuk mengupayakannya.


Sementara ratusan pengungsi yang sebelumnya mengungsi diberbagai tempat pengungsian sudah kembali kerumahnya masing-masing, karena air mulai surut. Mereka membenahi rumahnya dari berbagai lumpur yang masuk saat banjir terjadi, ungkapnya.


Pihaknya berharap hujantidak lagi turun agar warga bisa nyaman membanahi rumah mereka karena sebelumnya terendam banjir yang ketinggiannya diberbagai tempat sangat bervariasi ada satu meter ada 1,5 meter.

Pewarta: imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017