Sipirok,8/10(Antarasumut)-Warga Masyarakat Desa Batang Paya, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan butuh perhatian pemerintah setempat.

Kepala Desa Batang Paya, Candra Nainggolan, di Sipirok, Minggu mengatakan, kebutuhan itu menyangkut jaringan irigasi dan perbaikan jalan khususnya di dusun Paske dan dusun Dano.

Kurang baiknya jaringan irigasi sudah belasan tahun menyebabkan lebih kurang 200 hektare areal persawahan di daerah itu kurang produktif, masa panennya satu kali dalam satu tahun.

Untuk membutuhi air persawahan serta Mandi Cuci Kakus dan air minum masyarakat dusun Paske dan dusun Dano bergantung dari aliran sungai Aek Batang Paya berjarak 1,5 kilometer berada diujung dusun Paske.

Namun kerusakan jaringan irigasi sekitar 30 meter diujung dusun akibat longsoran tanah menyebabkan distribusi air ke Desa Batang Paya menjadi tidak lancar atau tertutup sedimen.

Menurut Candra bila saluran irigasi lancar tidak saja bermanfaat untuk mengairi areal persawahan dusun Paske dan dusun Dano, bahkan Dusun Pargodungan yang posisinya di bawah juga akan terimbas.

Demikian halnya dengan sejumlah titik ruas jalan menuju dusun Paske dan Dano yang cor rabatnya yang sudah mulai rusak dan butuh perhatian untuk perbaikan.

Sementara salah satu tokoh masyarakat Desa Batang Paya Ali Asman (43) mengatakan sangat berharap adanya perhatian untuk perbaikan irigasi dan perbaikan sejumlah titik ruas jalan Desa Batang Paya yang berjuml;ah sekitar 185 KK itu.

"Harapan kami sepanjang kepemimpinan Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu impian masyarakat akan perbaikan irigasi dan ruas jalan itu sudah dapat diperbaiki,"harapnya.

Kepala Desa Candra Nainggola dan Tokoh Masyarakat Ali Asman yakin apabila irigasi lancar produksi panen petani bisa semakin meningkat, dan kesejahteraan warga bertambah.

"Apalagi mata pencaharian warga masyarakat Desa Batang Paya mayoritas bergantung kepada lahan pertanian,"tambah Kepala Desa Candra Nainggolan. 

Berkolam ikan juga untuk tambahan ekonomi disamping padi dan kebuh masyarakat sudah tidak berminat seperti dahulu lagi disebabkan minimnya suplay air.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017