Sibolga, 27/9 (Antarasumut)-Saat ini sedang berlangsung pembangunan gedung sekolah SMP Negeri 8 milik Pemko Sibolga. Lokasi berdirinya bangunan itu tepatnya di kawasan pusat olahraga Parombunan.

Masyarakat Sibolga mengaku khawatir akan keberadaan bangunan tersebut, karena dibangun persis di pinggiran perbukitan Parombunan, yang setiap saat rawan akan bencana seperti longsor dan juga gempa. 

Selain itu juga, akses lalu lintas umum seperti angkot sulit masuk ke kawasan itu karena tanjakan yang cukup terjal.

“Kita kasihan melihat anak-anak kita yang akan sekolah ke tempat ini, karena jalannya cukup terjal, makanya tidak ada yang berani angkot masuk ke daerah itu. 

Salah satu contoh, siswa SMPN7 yang ada di sekitar perbukitan ini harus berjuang setiap hari mendaki, karena keterbatasan fasilitas angkutan umum. Selain itu juga, pundasi bangunan sekolah SMPN 8 dekat dengan jurang yang dikhawatirkan rawan longsor dan mengancam keselamatan para murid nantinya,”kata Rahmad, (39) warga Sibolga, Rabu siang.

Ditambahkannya, bahwa kawasan tempat berdirinya bangunan SMPN 8 itu juga, adalah kawasan Bumi Perkemahan Pramuka, sehingga tidak cocok lagi ada bangunan sekolah di kawasan perkemahan.

Menyikapi hal itu, Kadis Pendidikan Sibolga, Alpian Hutauruk yang dikonformasi ANTARA mengatakan, bahwa dipilihnya lokasi Parombunan karena Pemko Sibolga tidak memiliki lahan lagi. Terkait tekstur bangunan yang dikhawatirkan longsor dan sebagainya, sudah terlebih diteliti melalui konsultan yang berpengalaman.

“Kita sudah terlebih dahulu tinjau dan kaji melalui konsultan yang ahli dibidang tekstur tanah. Dan konsultan itu menyatakan tidak ada kendala, makanya dibangun,”terangnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada  14 ruangan yang akan dibangun di lokasi tersebut agar mampu menampung semua siswa tanpa ada lagi yang masuk siang. 

Sedangkan masalah angkutan, kita sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan Sibolga agar ada penambahan bus sekolah.

“Untuk saat ini sudah ada dua Bus Sekolah di Dinas Perhubungan, kita berharap bisa ditambah agar bisa mengangkut para siswa yang berskolah di kawasan Parombunan ini. Karena saat ini sudah ada SMAN 4, SMPN 7 dan sekarang sedang dibangun SMPN8,”ujarnya.

Sedangkan terkait masalah Bumi Perkemahan, Alpian mengatakan, bahwa dirinya sudah melakukan pertemuan dengan pihak Pramuka terkait dibangunnya sekolah di kawasan tersebut.

“Awalnya kurang bisa berterima mereka, namun setelah saya berikan penjelasan akhirnya bisa diterima. Toh bukan setiap hari ada perkemahan di sana. Bahkan dengan hadirnya bangunan sekolah di sana, akan menambah manfaat bagi perkemahan seperti jika terjadi hujan dan badai, sudah bisa berteduh di sekolah. Jadi tidak ada kendala dalam proses pembangunan SMPN 8 di Parombunan,”tandasnya.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017