Medan, 19/9 (antarasumut) - Pemerintah daerah di Sumatera Utara diminta untuk terus memantau potensi dan kerawanan bencana di daerah masing-masing mengingat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
     
Sekretaris Komisi E DPRD Sumatera Utara Ahmadan Harahap di Medan, Selasa, mengatakan, kondisi cuaca di Sumatera Utara belakangan ini benar-benar tidak menentu dan menimbulkan kekhawatiran.
     
Apalagi sejulah kabupaten/kota di Sumatera Utara mulai memasuki musim penghujan sehingga menimbulkan potensi menerima curah hujan lebat.
     
Kekhawatiran itu mulai menjadi kenyataan dengan munculnya hujan lebat yang menyebabkan banjir yang menggenangi ribaun rumah di Sumatera Utara.
     
Ia mencontohkan banjir di Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Asahan, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kabupaten Labuhanbatu Utara yang terjadi baru-baru ini.
     
Curah hujan yang tinggi tersebut juga berpeluang menimbulkan potensi longsor di sejumlah daerah yang memiliki pebukitan seperti Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
     
Cukup banyak masalah yang akan dialami masyarakat jika musibah longsor itu terjadi, mulai dari kemacetan, kerugian materi, hingga potensi korban jiwa.
     
Karena itu, pemda di Sumatera Utara diminta untuk terus memantau kondisi, termasuk berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
     
"Dengan koordinasi itu, diharapkan potensi kerawanan dapat segera diketahui dan diambil langkah antisipasi," katanya.
     
Ahmadan menambahkan, selain mengumpulkan informasi tentang potensi bencana, pemda di Sumut juga diminta untuk mempersiapkan tim, baik melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mau pun dinas terkait.
     
Ia mencontohkan Dinas Pekerja Umum untuk menyiagakan alat-alat berat yang dapat segera digunakan jika menerima informasi terjadinya musibah longsor.
     
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial perlu disiagakan jika terjadi bencana, baik untuk memberikan penanganan awal mau pun menjaga kesehatan warga yang terkena bencana.

"Semua itu harus disiapkan agar masyarakat terlindungi dan menyadari bahwa negara hadir di saat membutuhkan," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya 4.076 rumah yang terendam banjir di tiga daerah di Sumatera Utara, pada Sabtu (16/9) yakni di Kabupaten Asahan, Labuhanbatu Utara, dan Kota Tebing Tinggi.

Kemudian dalam dua hari terakhir, ratusan rumah di Kabupaten Serdang Bedagai juga terendam banjir. ***4***

Pewarta: Irwan arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017