Medan, 15/9 (Antara) - Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi memotivasi mahasiswa baru Institut Kesehatan Helvetia Medan untuk tidak pernah menyerah dalam meraih cita-cita.


Ketika memberikan kuliah umum pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di hadapan sekitar 1.800 mahasiswa baru Institut Kesehatan Helvetia Medan, Jumat, Pangkostrad mengatakan, setiap orang memiliki peluang untuk menjadi pemimpin atau seorang yang sukses.


Karena itu, mahasiswa sebagai kelompok terdidik tidak boleh mudah menyerah terhadap berbagai tantangan dan kendala yang pasti selalu menerpa.


Ia menilai, karakter mudah menyerah bukanlah karakter seorang calon pemimpin. "Orang yang mudah menyerah adalah pecundang," katanya.


Menurut dia, selain karakter pantang menyerah, ada beberapa syarat lain yang harus dimiliki seorang mahasiswa jika ingin menjadi pemimpin atau orang yang sukses.


Diantaranya memiliki sifat kasih sayang, mampu meniru dan menconoth keteladanan, serta rajin berdoa dan patuh kepada orang tua.


Upaya untuk tidak mudah menyerah, selalu berdoa, dan patuh kepada orang tua itu disebutkan mantan Pangdam I Bukit Barisan tersebut menjadi faktor pendukung karirnya sehingga bisa menjadi perwira tinggi TNI.


"Saya ini anak seorang sersan, tapi karena doa orang tua, pantang menyerah, dan rela berkorban, kini saya bisa mendapat pangkat Letnan Jenderal. Jika ini semua diterapkan, yakinlah cita-cita kalian akan tercapai," katanya.


Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan Dr H Ismail Efendy, MSi mengatakan, PKKMB merupakan bagian penting dari program pendidikan yang harus jalani sebelum menjadi bagian dari civitas akademika Institut Kesehatan Helvetia Medan.


"Tujuan dari pelaksanaan PKKMB itu untuk mempersiapkan calon mahasiswa sesungguhnya dengan memperkenalkan sebanyak mungkin kehidupan dan lingkungan baru," katanya.


Menuru diya, fenomena kehidupan kemahasiswaan sangat dinamis dan rasional. Dimanis karena mahasiswa harus senantiasa menjadi pribadi yang selalu aktif menggali dan memperkaya wawasan serta kemampuan sebagai masyarakat ilmiah.


Sedangkan aspek rasional adalah pribadi yang senantiasa berfikir dan bertindak secara hati-hati, penuh dengan pertimbangan yang matang tidak semata-mata berdasarkan naluri dan dorongan hati saja.


"Harus dibarengi dengan tanggung jawab sebagai masyarakat ilmiah," ujarnya.


Dalam PKKMB tersebut, mahasiswa baru juga mendapat penyuluhan bahaya narkoba dari BNN Sumut dan Polrestabes Medan. ***4***


Pewarta:

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017