Medan, 9/9 (Antara) - Persatuan Panahan Indonesia Sumatera Utara optimistis atlet binaannya dapat mengukir prestasi di Pekan Olahraga Pelajar Nasional di Samarang, Jawa Tengah, 10-21 September 2017.

Sekretaris Perpani Sumut Rahmat Purba di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya yakin atlet pelajar binaannya mampu bersaing dengan atlet-atlet dari daerah lain, khususnya dari Pulau Jawa di Popnas.

Keyakinan tersebut berkaca dari latihan yang dicapai selama ini, maupun dari berbagai kejuaraan yang diikuti oleh atlet pelajar tersebut dengan hasil yang cukup memuaskan dimana skor bidikan yang diraih rata-rata hampir mendekati skor nasional.

"Kita optimistis bisa meraih prestasi di Popnas, meski tentunya tidak mudah karena persaingan akan cukup ketat terutama atlet dari DKI Jakarta, Jawa timur, Jawa Barat maupun tuan rumah Semarang," katanya.

Di even olahraga dua tahunan tingkat pelajar tersebut, Perpani Sumut mengirimkan tujuh atlet terbaiknya yang merupakan hasil seleksi dari beberapa kejuaraan yang digelar sebelumnya.

Ketujuh atlet tersebut yakni Rico Aditya Rangkuti, Kelvin, Ahmad Baihaqi Sinaga, Diana Lius, Putri Rhizkikah Chairiya Mazaya Dhiya Hanifiah dan Taufik Hidayat.

"Mereka akan berlaga pada dua nomor pertandingan yakni Perorangan ronde nasional putra/putri serta perorangan ronde recurve putra," katanya.

Bagi Perpani Sumut, lanjut dia, tanpa memandang capaian medali yang diraih nantinya, Popnas tersebut cukup penting untuk mengukur kemampuan dan kemajuan atlet pelajaar binaan mereka untuk selanjutnya dijadikan bahan evaluasi sekembalinya ke daerah.

Apalagi memang dalam dua kali Popnas terakhir yakni tahun 2015 dan tahun 2013, Perpani Sumut tidak mengirimkan atletnya.

"Popnas ini juga sebagai ajang pembuktian bahwa panahan Sumut juga layak menjadi perhitungan bagi daerah lain. Apalagi dewasa ini olahraga panahan terus berkembang terutama di sekolah-sekolah dan pesantren yang menjadikannya sebagai kegiatan ekstra kurikuler," katanya.

Pewarta: juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017