Tanjungbalai, Sumut (Antara) - DPRD Kota Tanjungbalai menyarankan agar Wali Kota Tanjungbalai mengganti Direktur PDAM Tirta Kualo daerah setempat karena dinilai tidak mampu membawa perusahaan daerah itu kearah yang lebih baik sebagaimana harapan bersama.

Wakil Ketua DPRD Tanjungbalai Leiden Butar Butar di Tanjungbalai, Rabu, mengatakan, hasil pantauan dan penilaian pihaknya sejak Ismed Daulay mempin PDAM belum menunjukkan tanda-tanda adanya perubahan yang signifikan.

Bahkan, menurut politisi PDI Petjuangan itu, air bersih yang di alirkan kepada pelanggan kualitasnya semakin buruk, layaknya air sungai yang dipindahkan begitu saja kepada konsumen.

Lain lagi kenaikan tarif air dan sering bengkanya rekening air yang setiap saat menjadi keluhan para konsumen perusahaan daerah itu.

Dari dua persoalan tersebut membuktikan bahwa sebagai direktur Ismed Daulay dinilai tidak mampu membawa perusahaan itu kearah lebih baik.

"Agar tidak menjadi bumerang terhadap Pemkot Tanjungbalai, kami (DPRD) menyarankan agar Wali Kota mencopot Ismed Daulay dari jabatan direktur PDAM Tirta Kualo dan menggantikannya kepada yang dianggap kompeten," kata Leiden Butar Butar.

Tekait sikap Ismed yang diduga sebagai dalang menghadirkan OKP untuk menghadang kelompok mahasiswa yang demonstrasi ke PDAM pada (31/8) pekan lalu, Leiden anggota dewan dua priode itu menilai bahwa Hal itu perbuatan bodoh dan terkesan ke kanak-kanakan.

Sikap tersebut juga menunjukkan bahwa dia (Ismed) anti kritik dan tidak punya kecakapan dalam menghadapi menyelesaikan atau menghadapi masalah.

Sama halnya dengan sikap Badan Pengawas PDAM yang terkesan tutup mata atas bobroknya managemen perusahaan, kami nilai tidak profesional dan realistis melihat banyaknya masalah ditubuh BUMD itu.

Adanya temuan BPK atas hutang perusahaan kepada Pemkot berupa uang retrebusi dan uang pensiun mantan karyawan PDAM, nenambah catatan buruk atas kinerja direktur saat ini.

"Sebelum menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja Pemkot yang kita ketahui ingin membangun Kota Tanjungbalai, termasuk kebutuhan air bersih bagi warga, ada baiknya saudara Wali Kota Muhammad Syahrial mencopot saja Ismed," kata Leiden.

Sebagaimana diinformasikan, Direktur PDAM Ismed Daulay mengakui pihaknya telah membayar Rp400 juta hutang perusahaan. Jumlah tersebut berupa uang pensiun mantan karyawan dan hasil temuan BPKP atas pungutan retrebusi sampah dari pelanggan.***4***(KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017