Tapanuli Selatan,3/9(Antarasumut)-Untuk menekan produksi petani agar tidak menurun, masyarakat Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan  berburu hama tikus secara bersama-sama.

Disela perburuan tikus itu, di Batang Angkola, Minggu (3/9/2017), Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian Batang Angkola, Erwin Nasution kepada Antara, mengatakan hama tikus itu sudah merupakan siklus sekali dalam 4-5 tahun.

"Sekali dalam kurun waktu setiap empat atau lima tahun areal lahan pertanian sawah Batang Angkola memiliki luas baku sawah sekitar 2689 hektare itu akan mendapat serangan hama tikus,"sebutnya.

Pada musim panen April-Mei dan Juni 2017 lalu misalnya kata dia, produksi panen petani Batang Angkola menurun dalam perhektarenya mencapai 500 kilogram dari hasil produksi  gabah kering panen mencapai antara 6,5-7 Ton/hektare.

"Penurunan produksi mencapai 500 Kg/Ha itu akibat serangan hama tikus,"jelasnya.

Menurut dia, siklus mengingat tingginya ketersediaan makan tikus di wilayah pertanian Batang Angkola yang dikenal  luasan lahan pertanian sawahnya di Tapanuli Selatan.  

Dasar pengalaman dan pengamatan itu sekaligus mengantisipasi pola tanam Agustus dan puncak pertanaman September, secara swadaya BPP, PPL, (TNI) Babinsa mengambil kebijakan membantu masyarakat memburu tikus-tikus itu dengan tiran.

Cara membasminya sumbu tiran lebih dahulu disulut api lalu langsung dimasukkan kedalam lubang aktif, setelah itu dari dalam lubang terdengar semacam letusan mercon  yang disertai gumpalan banyak asap, tikus di adalam lubang dengan sendirinya akan mati setelah menghirup asap yang sengit itu.

Selain tiran masyarakat juga memburu tikus-tikus dengan cara mengejar memukul dan menjaring diareal tanah darat sekitar areal persawahaan atau dikenal dengan Grapiyokan.

"Tindakan preventif sebelum turun semai akan dapat mengurangi serangan hama tikus di musim tanam ini dengan harapan tingkat produksi petani di 30 Desa dan 6 Keluarahan se-Batang Angkola akan dapat meningkat,"ujarnya.

Menurut dia pembasmian tikus akan dilaksanakan minimal lima kali dalam sebelum  musim tanam, harapannya produksi padi petani Batang Angkola bisa kembali normal seperti sedia kala antara 6,5 - 7 ton/Ha gabah kering panen.

Pada perburuan Minggu, di Desa Sodadi 1 Sidadi 2, Muara Tais1, Keluarahan Bangun Purba seribuan ekor tikus itu sudah berhasil mereka (masyarakat) basmi.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017