Tarutung, 3/9 (Antarasumut) - Sebanyak 13 kepala keluarga di Dusun Pangguan Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara, akhirnya merdeka dari kegelapan selama 72 tahun setelah desanya dialiri listrik, 26 Agustus 2017 lalu.

“Terimakasih Bupati Taput yang telah turun langsung ke Dusun Pangguan ini, tiga bulan yang lalu. Saat itu, Nikson Nababan bilang, paling lambat tahun 2018, Dusun Pangguan akan merdeka dari kegelapan. Hal itu terbukti, sangat cepat terealisasi,” ujar Muaratua Simatupang, 63, satu dari 13 kepala keluarga yang mendiami dusun tersebut, Minggu (3/9/2017).

Disebutkan, baru kali ini mereka merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya, dimana, sebanyak 13 KK yang bertahan mendiami dusun akhirnya menikmati listrik.

“Semuanya telah terang, aktifitas kami semakin cepat. Selamat tinggal lampu petromax, selamat tinggal lampu teplok, selamat tinggal ganset,” imbuhnya, sambil tertawa lepas.

Menurut bapak enam orang anak itu, sebelum listrik masuk, biaya pengeluaran untuk terang sangat tinggi. Bila dihitung biayanya sama besarnya menyekolahkan anak anak hingga kuliah.

“Seperti membeli lampu petromax sama  minyak tanah setiap harinya dengan harga Rp.12 ribu per liter. Lain lagi biaya membeli ganset dan bensinnya. Mau tidak mau harus dibeli,” jelasnya.

Menurutnya, cerita paling sedih yang dialami mereka selama ini adalah saat anak-anak mau belajar yang terpaksa harus dilakoni seusai pulang sekolah. Padahal, waktu pulang dari sekolahan sudah sore hari. Hal tersebut menyebabkan tidak ada waktu lagi untuk istrahat dan membantu orang tua ke ladang.

“Semua serba susah, aktifitas lainnya pun sering terbengkalai. Waktu untuk beristirahat tidur dipaksakan pada pukul 18.00 wib karena kondisi sekitar sudah gelap. Begitu juga dengan anak anak diperantauan, malas pulang kampung karena dusun yang masih gelap gulita,” kisahnya.

Saat ini, kata dia, setelah masuknya aliran listrik, hal tersebut membuat seisi dusun merasakan nikmatnya ketersediaan penerangan listrik.

“Kenangan suka maupun duka selama berpuluh tahun telah terobati disaat kepemimpinan Nikson Nababan. Kami telah merdeka, setelah adanya lampu ini. Untuk cas ‘handpone’ gak lagi harus jalan ke rumah tetangga sejauh 2 kilometer. Nonton juga sudah bisa dirumah,” katanya.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017