Padangsidimpuan, 23/8 (Antarasumut)- Sangat miris melihat kondisi rambin (jembatan gantung) di Kampung Jawa Kelurahan Wek IV, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan sangat memperihatinkan dan mengancam korban jiwa yang melintas.
Kondisi jembatan yang terakhir dibangun pada Tahun 2004 lalu itu, sudah mengalami kerusakan sejak setahun lalu. Hingga kini warga mendambakan perbaikan titian jembatan sebagai perlintasan penduduk Kampung Jawa menuju Kelurahan Wek VI, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan maupun sebaliknya dalam menyeberangi sungai Aek Rukkare itu.
Pantuan media, Rabu (23/8), jembatan gantung dengan panjang sekitar 22 meter dan lebar sekitar 1 meter tersebut, antara bagian dek dengan lantai papan sudah lepas dan keropos sangat miris melihatnya, selain itu beberapa kabel vertikal terlepas pada kabel utama jembatan itu, yang menambah kerawanan jembatan yang dapat memakan korban jiwa.
Akibatnya, masyarakat yang melintasi jembatan mesti hati-hati melalui bagian dek dengan pegangan kabel-kabel jembatan, agar tidak terjatuh.
“Cucu saya sudah 3 kali jatuh dari sini, memang anak-anak sudah biasa melewati ini,†ucap Thalib Siregar (78), seorang warga sekitar jembatan sembari menunjuk bagian dek yang telah tercerai dengan pondasi jembatan.
Tiap sore, Jembatan itu juga menjadi perlintasan anak-anak berusia sekolah dasar yang menyambi penambang pasir di sungai Rukkare. Meskipun sudah terbiasa, anak-anak yang melangsir pasir menggunakan karung itu juga tetap khawatir.
“Yang ini pernah jatuh bang,†ucap Roni, bocah kelas VI SD menunjuk temannya Imran yang masih duduk di bangku kelas II SD. Tidak hanya itu ibu rumah tangga yang melintasi jembatan itu dengan beban pakaian untuk cucian mereka di sungai itu.
"Was-was juga, makanya pelan-pelan perhatikan langkahnya,†sebut ibu muda yang melintas jembatan usang tersebut.
Thalib, dalam penuturannya, perbaikan jembatan itu sejatinya sudah dipermohonkan warga pada Pemerintah Kota Padangsidimpuan, namun beberapa waktu terakhir ini masih sebatas pengukuran semata.
“Kalau katanya sih akan dibangun habis lebaran haji ini, kita tunggu realisasi itu. Jangan hanya janji-janji saja,†ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Kondisi jembatan yang terakhir dibangun pada Tahun 2004 lalu itu, sudah mengalami kerusakan sejak setahun lalu. Hingga kini warga mendambakan perbaikan titian jembatan sebagai perlintasan penduduk Kampung Jawa menuju Kelurahan Wek VI, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan maupun sebaliknya dalam menyeberangi sungai Aek Rukkare itu.
Pantuan media, Rabu (23/8), jembatan gantung dengan panjang sekitar 22 meter dan lebar sekitar 1 meter tersebut, antara bagian dek dengan lantai papan sudah lepas dan keropos sangat miris melihatnya, selain itu beberapa kabel vertikal terlepas pada kabel utama jembatan itu, yang menambah kerawanan jembatan yang dapat memakan korban jiwa.
Akibatnya, masyarakat yang melintasi jembatan mesti hati-hati melalui bagian dek dengan pegangan kabel-kabel jembatan, agar tidak terjatuh.
“Cucu saya sudah 3 kali jatuh dari sini, memang anak-anak sudah biasa melewati ini,†ucap Thalib Siregar (78), seorang warga sekitar jembatan sembari menunjuk bagian dek yang telah tercerai dengan pondasi jembatan.
Tiap sore, Jembatan itu juga menjadi perlintasan anak-anak berusia sekolah dasar yang menyambi penambang pasir di sungai Rukkare. Meskipun sudah terbiasa, anak-anak yang melangsir pasir menggunakan karung itu juga tetap khawatir.
“Yang ini pernah jatuh bang,†ucap Roni, bocah kelas VI SD menunjuk temannya Imran yang masih duduk di bangku kelas II SD. Tidak hanya itu ibu rumah tangga yang melintasi jembatan itu dengan beban pakaian untuk cucian mereka di sungai itu.
"Was-was juga, makanya pelan-pelan perhatikan langkahnya,†sebut ibu muda yang melintas jembatan usang tersebut.
Thalib, dalam penuturannya, perbaikan jembatan itu sejatinya sudah dipermohonkan warga pada Pemerintah Kota Padangsidimpuan, namun beberapa waktu terakhir ini masih sebatas pengukuran semata.
“Kalau katanya sih akan dibangun habis lebaran haji ini, kita tunggu realisasi itu. Jangan hanya janji-janji saja,†ungkapnya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017