Sipirok,8/8(Antarasumut)-Anggota Komisi II DP'R-RI Rambe Kamaruzaman tegas menyatakan apabila sudah memenuhi persyaratan dan mengikuti aturan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Batangtoru oleh North Sumatera Hydro Energy tidak boleh terhenti. Penegasan tersebut disampaikan politisi Partai Golkar itu saat menyambangi Kantor dan bertemu Bupati dan SKPD KabupatenTapanuli Selatan di Dano Situmba, Sipirok, Selasa 8 Agustus pada Acara Reses Anggota DPR RI Komisi II yang antara lain membidangi Pemerintahan. Dia mengatakan mega proyek PLTA Batangtoru sebuah proyek strategis nasional mendukung program pemerintahan Joko Widodo atau Pemerintah Pusat dalam rangka Pembangunan Ketersediaan Energy Listrik 35 ribu Megawatt. Oleh karenanya Eksistensi PLTA Batangtoru yang akan menyerap banyak tenaga kerja itu harus didukung penuh seluruh stakeholder mulai dari pusat hingga daerah termasuk masyarakat Tapanuli Selatan. Dia juga mengatakan PLTA Batangtoru bukan untuk kepentingan Tapanuli Selatan semata akan tetapi merupakan kepentingan bangsa secara nasional dalam memenuhi energi listrik, karena produksi listriknya akan dikoneksikan dengan Jaringan SUTET Sumatera. "Indonesia khususnya wilayah Sumatera Utara diketahui daerah yang mengalami krisis listrik, tetapi krisis listrik itu akan dapat teratasi dengan kehadiran PLTA Batangtoru yang akan menghasilkan daya listrik sebesar 510 Megawatt,"sebutnya. Dengan besaran Daya listrik yang dihasilkan PLTA Batangtoru itu nantinya optimis dapat menjawab persoalan krisis listrik Sumatera Utara bahkan dapat membantu arus listrik ke wilayah luar Sumatera Utara. Pada sesi tanya jawab dengan Peserta Pertemuan, Rambe mengapresiasi Pemkab Tapsel atas pelaksanaan Program Dana Desa tahap Pertama yang sudah berjalan dengan relatif baik dan meminta agar jajaran Pemkab dan khususnya Para Camat mengawal dan mengawasi Pelaksanaan Dana Desa tahap kedua, karena Program ini adalah bahagian dari Program NAWACITA yaitu membangunan dari pinggiran ujarnya. Sementara Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu dalam pertemuan itu mengapresiasi atensi anggota Komisi II DPR R.I Dapil Sumut II Rambe Kamaruzaman dalam merespon keberadaan dan Percepatan Pembangunan PLTA di wilayah Tapanuli Selatan. "Terimakasih atas dukungan positif yang disampaikan anggota Komisi II DPR-RI Rambe Kamaruzaman dalam percepatan pembangunan PLTA Batangtoru (meliputi Kec.Sipirok, Marancar dan Batangtoru) itu,"katanya. Bupati Syahrul juga berharap sesuai target lima tahun kedepan sejak 2017 ini PLTA Batangtoru sudah bisa berproduksi demi membantu mengatasi krisis listrik di Sumut pada khususnya. "Target NSHE selaku pihak ketiga membangun dan memperkirakan Tahun 2022 PLTA Batangtoru sudah berproduksi,"jelasnya. Disamping itu juga PLTA Batangtoru akan sangat membantu perekonomian masyarakat dimana diperkiraan ratusan bahkan bisa ribuan jumlah pekerja lokal akan terserap bekerja dalam menyelesaikan proyek PLTA itu. Pemkab Tapanuli Selatan dalam konteks PLTA Batangtoru juga menekankan kepada pihak perusahaan untuk tetap menjaga dan mengedepankan 'lokal wisdom' atau kearifan lokal termasuk menjaga Kelestarian Lingkungan. Disamping itu Bupati juga mengingatkan masyarakatnya untuk tetap menjaga kekompakan, sebab, kekompakan sebutnya salah satu kunci sukses sebuah pembangunan. "Kita yakin kehadiran PLTA Batangtoru kedepan akan memberikan manfaat positif demi pembangunan Tapanuli Selatan dan Sumatera Utara khususnya dan negara RI pada umumnya,"pungkas Syahrul.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017