Binjai, Sumut, 7/8 (Antara) - Pemerintah Kota Binjai, Sumatera Utara, meluncurkan bantuan sosial melalui program keluarga harapan nontunai yang bantuan itu diharapkan dapat bermanfaat bagi warga penerima.
���� "Semoga bermanfaat� bagi warga dalam mewujudkan Binjai sebagai kota pintar dan berdaya saing," ujar Sekretaris Daerah Binjai M Mahfullah Pratama Daulay di Binjai, Senin.
���� Menurut Mahfullah, pendataan bagi lansia yang menerima bantuan tersebut, termasuk angka kemiskinan, agar dapat dilakukan secara profesional.
���� Untuk masalah pendataan, diminta agar tidak hanya melihat data pada tahun sebelumnya, karena yang diketahui bersama lansia pada setiap tahunnya pasti akan bertambah.
���� "Sedangkan untuk angka kemiskinan, dari tahun ke tahun harapan kami dapat menurun," katanya.
���� Pihaknya menyampaikan selamat kepada penerima yang telah mendapatkan bantuan,� dan diminta agar dapat memanfaatkannya sesuai dengan petunjuk dari pemerintah, antara lain untuk pendidikan dan kesehatan.
���� Kepala Dinas Sosial Binjai Tengku Syarifuddin mengatakan, Program Keluarga Harapan (PKH) telah berjalan sejak tahun 2014 dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya perbaikan tingkat pendidikan anak usia SD, SMP dan meningkatkan taraf kesehatan anak balita dan ibu hamil serta menyusui.
����� "Pada tahun 2017 ini terjadi perubahan lembaga bayar yang semula dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia secara tunai beralih ke lembaga perbankan yaitu BNI yang disalurkan secara nontunai," katanya.
���� Syarifuddin menyatakan, penerima� manfaat akan menerima bantuan melalui buku tabungan dan kartu yang berfungsi sebagai kartu ATM yang selanjutnya disebut Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
���� Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan empat kali dalam satu tahun (per triwulan). Hasil verifikasi komitmen pendidikan dan kesehatan, total bantuan berjumlah Rp 1.800.000 per tahun. ***4***
(T.KR-IFZ/C/I023/I023) 07-08-2017 19:02:13
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
���� "Semoga bermanfaat� bagi warga dalam mewujudkan Binjai sebagai kota pintar dan berdaya saing," ujar Sekretaris Daerah Binjai M Mahfullah Pratama Daulay di Binjai, Senin.
���� Menurut Mahfullah, pendataan bagi lansia yang menerima bantuan tersebut, termasuk angka kemiskinan, agar dapat dilakukan secara profesional.
���� Untuk masalah pendataan, diminta agar tidak hanya melihat data pada tahun sebelumnya, karena yang diketahui bersama lansia pada setiap tahunnya pasti akan bertambah.
���� "Sedangkan untuk angka kemiskinan, dari tahun ke tahun harapan kami dapat menurun," katanya.
���� Pihaknya menyampaikan selamat kepada penerima yang telah mendapatkan bantuan,� dan diminta agar dapat memanfaatkannya sesuai dengan petunjuk dari pemerintah, antara lain untuk pendidikan dan kesehatan.
���� Kepala Dinas Sosial Binjai Tengku Syarifuddin mengatakan, Program Keluarga Harapan (PKH) telah berjalan sejak tahun 2014 dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya perbaikan tingkat pendidikan anak usia SD, SMP dan meningkatkan taraf kesehatan anak balita dan ibu hamil serta menyusui.
����� "Pada tahun 2017 ini terjadi perubahan lembaga bayar yang semula dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia secara tunai beralih ke lembaga perbankan yaitu BNI yang disalurkan secara nontunai," katanya.
���� Syarifuddin menyatakan, penerima� manfaat akan menerima bantuan melalui buku tabungan dan kartu yang berfungsi sebagai kartu ATM yang selanjutnya disebut Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
���� Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan empat kali dalam satu tahun (per triwulan). Hasil verifikasi komitmen pendidikan dan kesehatan, total bantuan berjumlah Rp 1.800.000 per tahun. ***4***
(T.KR-IFZ/C/I023/I023) 07-08-2017 19:02:13
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017