Medan, 3/8 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meninjau sejumlah area yang dikategorikan sebagai zona merah erupsi Gunung Sinabung.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin yang dihubungi dari Medan, Kamis, mengatakan, Gunung Sinabung mulai kembali rutin erupsi yang disertai awan panas.

Setelah beberapa kali erupsi pada Rabu (2/8), Gunung Sinabung kembali erupsi pada Kamis pagi pukul 07.54 WIB yang disertai awan panas dengan ketinggian 2.000 meter.

Pihaknya tidak menginginkan adanya korban jiwa yang muncul akibat luncuran awan panas dari erupsi Gunung Sinabung tersebut.

Karena itu, BPBD didampingi relawan dan personel TNI dan Polri meninjau area di sekitar zona merah gunung berapi tersebut.

Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk melakukan strelisasi sehingga tidak ada warga atau pengunjung yang memasuki zona merah itu.

"Kita hanya memantau dari luar supaya tidak ada yang masuk zona merah," katanya.

Disebabkan masih memiliki aktivitas tinggi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak memasuki area berbahaya di sekitar Gunung Sinabung yang dikategorikan sebagai "zona merah".

PVMBG merekomendasikan zona merah itu berada dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunung Sinabung.


Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.


Hal itu disebabkan telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus sehingga warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai itu perlu meningkatkan kewaspadaan karena bendungan tersebut sewaktu-waktu dapat jebol jika tidak kuat menahan volume air. ***4***








(T.I023/B/B015/B015) 03-08-2017 12:52:03

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017