Sipoholon, 26/7 (Antarasumut) – Sepanjang lebih kurang 10 meter bronjong bertingkat yang diakomodir dalam paket pembangunan pengendali sedimen (groundsil) dan perbaikan tanggul sungai Aek Sigeon oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan, di wilayah Pasar Sirongit, Kecamatan Sipoholon, Taput, mengalami ambrol, Rabu.

Bronjong yang ambrol tepat berada di bagian tengah susunan batu bronjong yang memanjang, yakni pada patok P.48 dan P.49, yang diduga rubuh setelah pondasi bangunan yang tergerus arus sungai.

Sejumlah 6 orang pekerja terlihat sibuk membersihkan area serta mengangkat batu padas eks bahan material dari bronjong ambrol untuk disusun ulang.

Menurut Marpaung, yang menurut warga sekitar merupakan pengawas pekerjaan, bronjong itu sudah roboh sejak empat hari yang lalu, tanpa diketahui penyebabnya.

“Syukurlah sekarang rubuh, bagaimana pula bila usai serah terima pekerjaan,” sebutnya.

Kata dia, proyek pekerjaan bronjong sudah dimulai sejak Mei 2017. Dimana, ada empat titik pekerjaan yang dilakukan di sepanjang pinggir sungai dengan pagu anggaran sebesar Rp14 miliar.

Lebih lanjut, menurut Marpaung, bronjong yang rubuh merupakan bahagian dari rencana pembangunan bendungan sungai sepanjang 26 meter dengan menggunakan beton kubus yang sudah dicetak yang keseluruhan pengerjaan proyek dilakoni oleh PT Inti Persada Raya Lestari.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017