Medan, 18/7 (Antara) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengalami perubahan besar setelah menjalani perjalanan panjang yang berliku-liku sejak masa orde baru.

Ketika meresmikan kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumut di Medan, Selasa, Megawati mengatakan perubahan besar itu dapat dilihat dari keberadaan partainya dalam perpolitikan nasional.

Ketika baru memimpin parpol tersebut yang ketika itu masih bernama PDI, Megawati mengaku selalu dikejar-kejar oleh pihak tertentu.

Ketika itu, Megawati selalu merasa bingung karena terus dikejar-kejar meski sah menjadi pimpinan parpol.

"Kenapa kok sah, saya diterima presiden waktu itu sampai bisa berfoto," katanya.

Namun, banyak pihak yang tidak membayangkan jika PDI Perjuangan sebagai sebuah parpol bisa mengalami perubahan yang luar biasa.

Megawati mengaku sering menjadikan kondisi yang pernah dialaminya tersebut sebagai bahan candaan, termasuk ketika bertemu dengan pimpinan Polri.

"Saya bilang, Pak Kapolri, dulu saya dikejar-kejar ya, sekarang kita berteman," katanya di hadapan Gubernur Sumut Erry Nuradi dan Kapolda Sumur Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Presiden RI kelima tersebut menilai perubahan yang dialami PDI Perjuangan itu bukan main-main, melainkan menunjukkan besarnya dinamika perpolitikan di Tanah Air.

Perubahan tersebut juga dialami pengurus dan kader PDI Perjuangan Sumut dengan mampu memiliki kantor sendiri yang dulu sering dianggap seperti mimpi.

"Dari dulu sampai saat ini, kantor selalu berpindah karena kontrak, karena sewa," kata Megawati.

Padahal, kata Megawati, dalam setiap Kongres PDI Perjuangan, selalu dinyatakan agar setiap struktur partai harus memiliki kantor yang akan dijadikan sebagai rumah rakyat, baik untuk konsolidasi mau pun menjalankan program.

"Kalau ayam, akhirnya bertelur juga," katanya disambut tawa kader dan undangan yang menghadiri peresmian kantor DPD PDI Perjuangan di Jalan Jamin Ginting Medan itu. 

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017