Tapanuli Selatan,8/7(Antarasumut)-Selain terkenal dengan destinasi pemandian alam Aek Sijornih, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan ternyata masih menyimpan destinasi gua sayangnya belum digali secara optimal.

Camat Kecamatan Sayur Matinggi Mhd Fadhil di Tapanuli Selatan kepada Antara, Sabtu, mengatakan Gua tersebut berlokasi di Aek Badak Julu, Sayur Matinggi.

Untuk bisa menuju mulut Gua 'perawan' itu cukup menempuh jaraknya hanya dua kilometer dari salah satu simpang ruas Jalan Lintas Sumatera Padangsidimpuan - Sumatera Barat di desa itu.

"Memang potensi destinasi yang memiliki estetika, objek warisan bumi itu cukup berpeluang menciptakan nilai ekonomi,"sebutnya.

Bibir Gua memiliki tinggi sekitar 8 meter lebar 9 meter. Gua itu belum diberi nama. Namun, bila dikembangkan melalui kegiatan pariwisata berbasis alam (geologi) atau geowisata itu ekonomi lokal pasti berkembang.

Bagi siapa yang melihat pasti berdecak kagum, betapa tidak panorama keindahan bebatuan stalaktit didalam gua terlihat berwarna warni.

"Memang, kita belum tau apa apa saja lagi yang terdapat didalam gua selain stalaktit dan mungkin ada juga stalagnit,"sebutnya.

Salah satu aparat Desa Aek Badak Julu Muhammad Rizki Ananda Pulungan (24) kepada Antara mengatakan berharap potensi destinasi wisata Gua itu bisa dikembangkan.

"Masyarakat sangat mendukung,"sebutnya,

Menurut Ananda masyarakat sekitar saat ini sering memanfaatkan keberadaan gua lumbung pupuk organik untuk kebutuhan penyubur tanaman petani, dimana dari dasar bibir gua ditemui kotoran binatang jenis kelelawar.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017