Padangsidimpuan, 1/6 (Antarasumut)- Hj.Taty Aryani Tambunan,SH bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni yang dilaksanakan DPC PDI-P Kota Padangsidimpuan di Sekretariat DPC PDI-P, Jalan Kenanga, Kamis (1/6).

Sedangkan komandan upacara dipimpin Ali Usman Harahap,SH, wakil Ketua DPC PDI-P Padangsidimpuan, pembacaan teks Pancasila dibacakan Rudy Hermanto Harahap, Sekretaris DPC PDI-P Padangsidimpuan, doa dibawakan H.Yusrizal Dalimunthe dan pasukan pengibar bendera merah putih dilaksanakan siswa SMAN 1 dan SMAS Nurul Ilmi Padangsidimpuan.

Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri jajaran pengurus DPC,PAC, Ranting, kader dan simpatisan PDI-P se-Kota Padangsidimpuan.

Pada acara tersebut Irup Taty Aryani Tambunan, SH membacakan Amanat 1 Juni Ibu Megawati Soekarno Putri yang mengatakan pada 1 Juni 1945 Bung Karno mengumandangkan sebuah pidato maha penting di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pidato yang kemudian dirumuskan dalam alinea ke 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno dari persada Indonesia.

Pidato ini maha penting bagi kita sebagai bangsa karena dua alasan mendasar: Pertama :Pancasila telah menjadi norma fundamen filsafat, pikiran yang sejernih-jernihnya, jiwa, serta hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.

Dasar yang diperlukan sebagai syarat agar kita bisa mengklaim diri sebagai sebuah negara Merdeka.Dalam kedudukan yang demikian Pancasila telah menjadi roh yang membimbing arah perjuangan mencapai Indonesia merdeka dan berdaulat penuh. Tapi lebih dari itu, Pancasila telah menjadi bintang penuntun bagi bangsa ini dalam mengarungi masa depan yang masih jauh membentang di hadapan berlapis-lapis generasi yagn akan datang.

Kedua, Pancasila sekaligus telah berfungsi sebagai alat efektif yang mempertautkan bangsa yang bhinneka ini ke dalam keikaan yang kokoh. Pancasila telah menjadi magnet yang memberikan alasan bagi kita untuk menerima kemajemukan sebagai anugrah.

Sebuah fungsi instrumentalistik yang efektif dalam menghindarkan bangsa ini dari kemungkinan terjadi sengketa ideologi berkepanjangan yang bagi cukup banyak bangsa baru telah memakan korban anak-anaknya sendiri.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017