Pandan, 17/5 (Antarasumut)-Keberadaan gas elpiji ukuran 3kg semakin langkah di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kalaupun ada, harganya mahal. Akibatnya warga kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari itu.

Hilangnya gas melon ini sudah dirasakan warga sejak 1 bulan terakhir ini. Namun upaya dan antisipasi sepertinya tidak terlihat dari Pemkab Tapteng melalui Dinas Dagkopinnya.

“Kami sangat kesulitan mendapatkan gas yang 3kg. Kakalupun ada mahal dan itupun sedikit. Tadi pagi saya beli di kios harganya Rp25ribu. Terpaksalah dibeli, daripada tidak masak,”ujar salah seorang warga Pandan Rabu siang.

Hasil pantuan di lapangan, hampir disetiap pangkalan gas 3kg habis. Yang ada hanya tabung kosong. Menurut mereka, bahwa distribusi gas 3kg dikurangi agar warga beralih ke gas yang 5kg.

Sementara itu untuk kondisi gas yang 5kg dan 12 kg, stoknya cukup. Kendalanya warga mengaku tidak sanggup untuk membeli gas ukuran besar itu karena alasan ekonomi.

“Tidak mungkinlah seperti kami ini sanggup membeli gas yang ratusan ribu. Seharusnya pemerintah melakukan razia atau pasar murah untuk mengantisipasi kelangkaan ini. Karena rumah-rumah makan dan warung-warung besar, mereka mudah mendapatkan gas yang 3kg, bahkan diantar lagi,”keluh Ibu Deta.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017