Tapteng, 21/2 (Antarasumut)- Tiga orang korban tewas akibat terseret banjir bandang yang terjadi di Desa Tumba Julu, Dusun III, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa subuh. Menurut informasi yang dihimpun ANTARA dari Kepala Desa Tumba Julu, Raja Wali Nainggolan, Selasa sore, korban adalah seorang ibu bersama dua putrinya.
Menurut keterangan Raja Wali, sejak pukul 06.00 Senin pagi sampai sampai dengan pukul 24.00 WIB, hujan mengguyur desa tersebut. Sekitar pukul 21.30 WIB arus air sungai langsung naik. Suami korban bermarga Zega bersama dengan almarhum langsung menyelematkan dua anaknya kedataran yang lebih tinggi, yang jaraknya sekitar 30 meter dari kediamannya. Suami korbanpun menjaga kedua anaknya dilokasi penyelamatan, sementara ibu korban kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan dua orang lagi anak mereka.
“Ibu itu sudah sempat mengendong kedua anaknya untuk diselamatkan. Namun tiba-tiba arus sungai langsung menyeret mereka bertiga. Sementara kondisi rumah di desa itu jarang dan berjauhan, sehingga tidak ada yang mengetahui peristiwa tersebut. Barulah tadi pagi masyarakat mendapat informasi ada orang yang hanyut dan melakukan pencarian. Akhirnya ketiga korban ditemukan nyangkut di pohon tadi pagi sekira pukul 07.10 WIB,â€terang Raja Wali.
Diakuinya, bahwa desa tersebut merupakan langgan banjir, namun baru kali ini terjadi banjir sebesar itu dan sampai memakan korban. Untuk itulah ia menghimbau warganya, agar jangan membangun rumah di pinggiran air sungai demi menjaga keamanan dan kenyamanan. Sedangkan proses pemakaman ketiga korban sudah dilakukan Selasa sore, bersama dengan aparat desa dan Camat Mandumas.
Adapun nama ketiga korban yang meninggal, Sati Mina Lahagu (30-an), ibu korban, Riniyati boru Zega, (3,5) dan Suniar boru Zega (2,5). Sedangkan korban yang selamat, Ama Zega, (35) Ayah korban dengan kedua anaknya yang berumur (5) tahun dan (4,5), masing-masing satu perempuan dan satu laki-laki.
Kejadian inipun sudah dilaporkan kepada Pemkab Tapanuli Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Menurut keterangan Raja Wali, sejak pukul 06.00 Senin pagi sampai sampai dengan pukul 24.00 WIB, hujan mengguyur desa tersebut. Sekitar pukul 21.30 WIB arus air sungai langsung naik. Suami korban bermarga Zega bersama dengan almarhum langsung menyelematkan dua anaknya kedataran yang lebih tinggi, yang jaraknya sekitar 30 meter dari kediamannya. Suami korbanpun menjaga kedua anaknya dilokasi penyelamatan, sementara ibu korban kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan dua orang lagi anak mereka.
“Ibu itu sudah sempat mengendong kedua anaknya untuk diselamatkan. Namun tiba-tiba arus sungai langsung menyeret mereka bertiga. Sementara kondisi rumah di desa itu jarang dan berjauhan, sehingga tidak ada yang mengetahui peristiwa tersebut. Barulah tadi pagi masyarakat mendapat informasi ada orang yang hanyut dan melakukan pencarian. Akhirnya ketiga korban ditemukan nyangkut di pohon tadi pagi sekira pukul 07.10 WIB,â€terang Raja Wali.
Diakuinya, bahwa desa tersebut merupakan langgan banjir, namun baru kali ini terjadi banjir sebesar itu dan sampai memakan korban. Untuk itulah ia menghimbau warganya, agar jangan membangun rumah di pinggiran air sungai demi menjaga keamanan dan kenyamanan. Sedangkan proses pemakaman ketiga korban sudah dilakukan Selasa sore, bersama dengan aparat desa dan Camat Mandumas.
Adapun nama ketiga korban yang meninggal, Sati Mina Lahagu (30-an), ibu korban, Riniyati boru Zega, (3,5) dan Suniar boru Zega (2,5). Sedangkan korban yang selamat, Ama Zega, (35) Ayah korban dengan kedua anaknya yang berumur (5) tahun dan (4,5), masing-masing satu perempuan dan satu laki-laki.
Kejadian inipun sudah dilaporkan kepada Pemkab Tapanuli Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017