Masyarakat Sumatera Utara kini dimanjakan dengan hadirnya wahana baru sebagai lokasi hiburan keluarga.

Bertempat di Business Park, Komplek Hub, Jalan Arteri Kualanamu, Deliserdang, Magic Eye 3D Museum menjadi pilihan rekreasi teranyar yang memantik antusiasme warga untuk berkunjung.

Ya, kini tak perlu lagi jauh-jauh ke Bali, Jakarta, Bandung, atau bahkan ke luar negeri untuk menikmati bebas berfoto dengan latar belakang seakan hidup dam berada di dimensi lain.

Bayangkan, Anda dibuat berada dekat dengan dinosaurus, kawanan gajah, atau menaiki sampan di Venesia, juga berada dalam tabung kimia Albert Einsten.Atau ingin masuk dalam gelembung raksasa, atau berdampingan dengan kodok berteduh di tengah derasnya hujan.

Ini bagian dari wahana yang disediakan, sebab banyak lagi yang tersedia, misalnya berada dalam mulut dan deretan gigi, seakan-akan dalam dunia terbalik. Seru!

Maka tak heran, untuk bisa masuk ke sini sejak dibuka 22 Januari 2017 dan berfoto ria harus berdesakan.
Pasalnya, pengunjung tidak hanya warga kota Medan saja, tapi juga warga yang berasal dari luar daerah seperti, Deliserdang, Binjai hingga Langkat.

Jumlahnya bahkan mencapai 3 ribuan orang dalam sehari. Ini terlihat saat soft opening museum ini, 12 Februari 2017.

Operational Manager, Denny Syahputra didampingi Marketing Support Magic Eye 3D Museum, Anggi Tobing menjelaskan museum 3D ini memiliki beberapa tema yang berbeda-beda seperti, tema klasik.

Dimana, lukisannya semua benar-benar digambar klasik seperti, gambar Madonna, Albert Eisnten. Ada tema hutan yang di dalamnya ada lukisan hutan yang sangat besar dan jika difoto hasilnya akan kelihatan seperti dihiutan.

Begitu juga tema lainnya seperti, ada tema laut, tema timur tengah atau mesir. Selain itu ada juga funny art atau tema terbalik.

"Ada kurang lebih 20 lukisan dengan trik-trik ilusi 3D yang kita siapkan di sini. Kalau kita lihat dari mata memang biasa aja, tapi kalau sudah difoto hasilnya akan tampak berbeda, memang main di lensa. Selain itu ada juga dua spot foto dengan objek seolah-olah terbalik, temanya taman ada sepedanya, dan ada meja makan. 3D Museum ini diharapkan jadi alternative hiburan bagi masyarakat Sumatera Utara," jelasnya.


Selain menampilkan lukisan 3D ini, pihaknya juga menyediakan ruang untuk magic show yang dibuka setiap akhir pekan dengan menampilkan seorang magicians.

"Nanti akan ada sulap dari magicians ternama di Indonesia, dan perlu diketahui untuk pelukis juga kami impor dari luar negeri dan lukisannya ini bener lukisan tangan, bukan printing. Sensasinya yang akan diperoleh pengunjung mudah-mudahan akan puas dengan hasil fotonya," ungkapnya.

Anggi Tobing menambahkan harga tiket normal di museum ini dibanderol Rp100.000 per orang, namun saat ini hingga akhir bulan Februari, tiket didiskon 50 persen menjadi Rp50.000 per tiket.

"Jarak kita ke Kualanamu hanya sekitar lima menit, pengunjung kemari juga banyak yang sekalian mau ke Kualanamu mungkin mau menjemput atau setelah mengantar anggota keluarga ke bandara. Terus di sini juga ada Hub Market pusat oleh-oleh nusantara, dan Wings Hotel, jadi kita optimis meski lokasinya jauh dari Kota Medan," katanya.
Inline image 1

Tidak hanya itu tambah Anggi, 3D Museum juga didukung oleh Hub Market yang menyediakan oleh-oleh khas kota Medan dengan harga yang sangat terjangkau. Selain produk makanan, juga ada produk souvenir dan kerajinan tangan yang berasal dari beberapa daerah yang ada di Sumatera Utara.

“Ada dari Sidikalang, Tarutung. Oleh-oleh khas Medan yang selama ini sangat diminati ada di Hub Market ini seperti, bolu meranti, bika ambon zulaika dan lainnya. Sehingga, jika ada tamu yang mau terbang ke bandara bisa singgah ke Hub Market untuk beli oleh-oleh. Harganya juga tidak akan jauh dari harga dioutletnya,” katanya.


Sejauh ini keluhan adalah padatnya pengunjung, sehingga sesi foto di berbagai wahana harus antre dan berdesakan.

Sehingga, pihaknya sempat membuat stimulasi seperti nonton di bioskop pakai sesi atau tahap. Namun tidak berjalan lama, karena semangat pengunjung tak terbendung.

"Untuk weekend, jumlah pengunjung terendah itu 250 ribu orang. Dan paling banyak 1.800 satu hari. Tentu di luar momen soft opening ya, karena kita ada undangan 2 ribu belum lagi pengunjung biasa," ungkapnya.

Sejatinya, menuju lokasi ini juga tak bisa dilalui angkutan umum. Sehingga calon pengunjung hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi.

Karena itulah, Anggi tak menampik usaha ini diperuntukkan masyarakat middle-up. Namun, tentu saja, lanjut Anggi karena sepeda motor tak lagi barang super mewah, jadi masyarakat menengah ke bawah pun sangat bisa datang dan menikmati wahana ini


Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017