Panyabungan, 29/9 (Antarasumut) – Peranan  mahasiswa selain sebagai penerus bangsa juga diharapkan kritis didalam mengawal jalannya pembangunan serta dapat memberi solusi dan memberi contoh  terhadap apa yang menjadi kritikannya.

"Mahasiswa khususnya  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Mandailing Natal diharapkan tidak  terlibat secara langsung dalam politik tetapi hendaknya dapat mengetahui dinamika perkembangan politik yang terjadi," kata wakil Bupati Mandailing Natal, HM.Jakfar Sukhairi Nasution.

hal itu ia smapaikan dalam arahannya pada pembukaan Pelatihan Kader Dasar gelombang III Pengurus Cabang Mahasiswa Islam Indonesia masa khidmat 2015-2016 di aula Hotel Madina Sejahtera, Kamis.

Untuk itu para  mahasiswa hendaklah menjadi agen-agen perubahan dan menjadi wadah perubahan, dan dapat meminimalisir dan mencegah kenakalan mahasiswa/pemuda didalam penyalahgunaan Narkoba.

Sehingga nantinya dapat mencetak kader-kader yang militan, intelek dan mempunyai wawasan kedepan demi pembangunan sumber daya manusia di bumi Gordang Sambilan, ujarnya.

Dalam momentum pelatihan kader dasar yang mengambil tema”Revitalisasi Gerakan Berbasis Kader Yang Resfonsif dan Revolusioner” tersebut, wakil bupati mengharapkan agar organisasi PMII nantinya menjadi organisasi yang betu;-betul menjalankan fumgsinya sebagai Agen Of Change.


Pada pembukaan pelatihan pengkaderan tersebut turut hadir wakil Bupati Mandailing Natal, wakil ketua DPRD, Ir.Zubeir Lubis, Ketua Komisi I, Mulyadi Hakim Nasution, Kajari, Kapolres, organisasi islam yang ada di Mandailing Natal  beserta undangan lainnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016