Medan, 8/9 (antarasumut) - Nilai impor Sumatera Utara hingga Juli 2016 masih turun 6,16 persen dibandingkan periode yang sama 2015 menjadi 2,093 miliar dolar AS.


"Pada periode yang sama 2015, nilai impor Sumut sudah mencapai 2,221 miliar dolar AS. Penurunan impor dampak kinerja industri dan ekspor yang masih melemah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Kamis.


Meski turun, tetapi impor itu tetap disyukuri karena barang yang diimpor masih tetap terbesar berupa bahan baku penolong.


Masih mendominasinya impor bahan baku penolong menunjukkan geliat usaha di Sumut masih berjalan, meski terjadi penurunan.


Periode Januari-Juli 2016, nilai impor bahan baku penolong sebesar 1,106 miliar dolar AS .


"Meski impor bahan baku penolong juga turun sebesar 18,01 persen , tetapi barang tersebut masih mendominasi impor," katanya.


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, menyebutkan, laporan dari pengusaha anggota asosiasi, kinerja industri masih belum kembali normal sehingga otomatis mengurangi impor berbagai barang khususnya bahan bakau dan bahan modal.


Sebagian besar perusahaan industri masih belum kembali bisa mengoptimalkan hasil produksinya akibat permintaan pasar di dalam dan luar negeri yang melemah.


"Jadi untuk tidak merugi, tentu saja perusahaan dalam negeri juga menekan barang bahan baku penolong dan termasuk modal," katanya.


Meski di suatu sisi, turunnya kinerja impor menunjukkan masih melemahnya kinerja dunia usaha, tetapi penurunan impor membuat neraca perdagangan luar negeri Sumut tetap surplus.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016