Medan, 23/8 (Antara) - Yayasan Pusaka Indonesia mendukung harga rokok naik sebesar Rp50.000 yang saat ini masih menjadi wacana di kalangan masyarakat.


"Karena menaikkan harga rokok sangat bermanfaat salah satunya dapat mengurangi jumlah perokok pemula," kata Koordinator Pengendalian Tembakau Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) OK Syahputra Harianda, di Medan, Selasa.


Menurut dia, Indonesia merupakan surga bagi perokok dan tergolong murah,sehingga karena murahnya rokok gampang dijumpai, gampang dibeli oleh anak-anak di sembarangan tempat.


Dengan harga lebih mahal dan tidak sembarangan dibeli umum, anak-anak yang masih memiliki uang terbatas akan berfikir untuk membeli dan berhenti merokok, di beberapa negara maju harga rokok lebih dari Rp100.000 ribu.


Ditambahkannya, generasi muda Indonesia sudah terancam bahaya rokok, selain di jual murah, pengusaha rokok diperbolehkan beriklan untuk menarik perokok pemula semuda mungkin dan dapat di dijual eceran atau batangan.


"Semakin murah rokok semakin mematikan anak-anak bangsa. Kita tahu semua bahaya merokok. Karena itu untuk mengurangi orang terbunuh karena rokok maka lebih baik penjualan rokoknya dikurangi dengan menaikkan harganya," katanya.


Menurut dia, kenaikan cukai rokok dapat menurunkan jumlah perokok pemula yang terutama berasal dari anak-anak yang masih sekolah.


Secara jelas dapat kita ketahui bahwa menurut Riskedas tahun 2013 jumlah perokok pemula mencapai 36,3 persen.


"Dengan kenaikan cukai rokok ini, anak-anak yang masih memiliki uang pas-pasan akan berpikir membelinya merokok. Mari lindungi anak dari bahaya rokok dengan mendukung kenaikan harga rokok," katanya.  

Pewarta: Juraidi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016