Medan, 1/8 (Antarasumut) - Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Quiksilver Indonesia (QS) Bali Beach Clean Up (BBCU) sebagai langkah nyata dalam membantu menjaga Bali agar tetap bersih dan hijau.

Program itu adalah sebuah program bersih-bersih pantai yang dilakukan secara rutin setiap harinya di lima
pantai ternama di Bali.

Presiden Direktur, CCAI, Kadir Gunduz, mengatakan, permasalahan sampah di pantai-pantai di Bali merupakan permasalahan yang kerap ditemukan di berbagai tempat di seluruh Indonesia, permasalahan yang merupakan tanggung
jawab dari seluruh lapisan masyarakat. 

Sejak tahun 2007, Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver mencanangkan Bali Beach Clean Up untuk menunjukkan bahwa korporasi dapat menjadi solusi, terutama di area di mana mereka beroperasi. 

"Kami percaya semangat positif di balik BBCU dapat menular, dan kami berharap akan semakin banyak orang maupun
organisasi yang akan berkontribusi dalam memperbaiki lingkungan hidup," katanya.

Melalui BBCU, CCAI dan QS membersihkan 9,7 kilometer garis pantai di Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan setiap harinya dengan mempekerjakan 78 kru.

Serta menyediakan fasilitas berupa 150 tempat sambah baru setiap tahunnya, 4 traktor, 2 barber surf rake, dan 3 truk sampah untuk mendukung operasional para kru pembersih pantai.

Hasilnya, hingga saat ini BBCU telah berhasil mengumpulkan sampah sebanyak lebih dari 31 juta kilogram sampah dari ke lima pantai tersebut sejak awal dimulainya program ini tahun 2007. 

Tentu saja, keberhasilan program BBCU tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara CCAI, QS, pemerintah Bali, dan para pemimpin masyarakat setempat.

Seiring dengan berjalannya BBCU, CCAI dan QS melihat adanya korelasi antara pantai yang semakin bersih dengan semakin meningkatnya jumlah penyu yang bertelur di wilayah pantai tersebut. 

Oleh sebab itu, di tahun 2010, CCAI dan QS mendukung pengembangan Kuta Beach Sea Turtle Conservation (KBSTC) di mana selama 6 tahun pertama CCAI dan QS mendukung KBSTC terlihat peningkatan yang signifikan jumlah telur yang menetas.

Yakni sebanyak 122.230 telur dari sebelumnya yang hanya mencapai 1.947 telur penyu. 

Secara keseluruhan, KBSTC telah melepaskan 130.000 tukik kembali ke habitatnya sebagai hasil komitmen CCAI
dan QS terhadap keberlanjutan satwa lokal.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016