Sipirok,23/7 (Antarasumut)- Gebrakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tapanuli Selatan yang memamfaatkan lahan 'tidur' menjadi bernilai ekonomis mendapat apresiasi dari DPRD daerah setempat.

"Kita salut terobosan BUMD kali ini yang akan mengembangan tanaman ubi kayu di Tapanuli Selatan," kata Wakil Ketua DPRD Tapanuli Selatan, H.Naswardi Sihaloho saat dimintai Antara tanggapannya, Sabtu.

Dikatakannya, BUMD Tapanuli Selatan dinilai 'membuka mata' masyarakat luas daerah ini melalui pengembangan tanaman ubi kayu varietas Adira sebagai bahan baku tepung tapioka.

"Tapanuli Selatan dikenal 85 persen rakyatnya hidup dari lahan pertanian, selama ini masih bergantung terhadap komoditi pertanian tertentu," kata dia.

Seperti komoditi karet (yang harga semakin anjlok), kopi, padi, dan sejumlah kecil holtikultura, sawit (yang harga tidak menentu).

"Padahal ubi kayu dengan pola tanam dan modal serta perawatan yang tidak begitu mahal tidak tidak pernah terpikirkan untuk dikembangkan," katanya.

BUMD dibawah kepemimpinan Hamdan Nasution menangkap peluang potensi pengembangan ubi tersebut dengan menjalin kerjasama dengan PT.Huta   Haean, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Memanfaatkan belasan  hektare di lahan pemerintah daerah BUMD lewat modal swadaya sudah memulai memberdayakan 'lahan tidur' untuk dijadikan lahan bernilai ekonomis,"jelasnya.

Langkah BUMD patut kita dukung dengan harapan berhasil baik dan langkah ini kiranya dapat diikuti masyarakat luas.

Dia juga sepakat adanya diversifikasi tanaman di Tapanuli Selatan, artinya, petani atau pekebun jangan hanya fokus pada satu komoditi.

"Diversifikasi tanaman berkeuntungan dalam rangka menjaga monopoli harga satu komoditi tanaman," katanya.

Dia misalkan, disaat harga karet atau yang lain turun, komoditi lainnya seperti ubi kayu dapat alternatif menopang kehidupan petani atau pekebun.

Dirut  BUMD Tapanuli Selatan, Hamdan Nasution kepada Antara sebelumnya menyampaikan pihaknya sudah membangun komunikasi intensif dengan PT Huta Haean, Tapanuli Utara dalam hal pengembangan ubi kayu.

"Alhamdulillah, Taput menyambut positif niat BUMD, dan bahkan PT Huta Haean menyatakan bersedia akan menampung seberapa banyak produksi ubi kayu Tapsel nantinya," jelasnya.

Atas respon PT Huta Haean,  BUMD Tapanuli Selatan langsung memulai proses pengolahan tanah untuk menanam ubi kayu dengan mengambil lokasi di sekitaran lahan kosong pemerintah, pinggir Jalinsum di desa Tolang, Sipirok.

"Semoga ini sejarah dan langkah awal bangkitnya perekonomian masyarakat Tapanuli Selatan umumnya," katanya.

Lebih jauh wakil ketua DPRD Tapanuli Selatan Naswardi Sihalolo (fraksi Nasdem) mengatakan terobosan BUMD cukup visioner patut diacungi jempol." Ketika orang lain belum terpikir, tetapi BUMD sudah berbuat," katanya.

Bahkan dia akan mendorong legislatif agar keberadaan BUMD perlu untuk bisa diperhatikan kedepan, soalnya, sebagaimana diketahui BUMD tidak tidak memiliki modal sepeserpun.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016