Labuhanbatu Selatan, 15/5 (Antarasumut) - Perempuan khususnya anak di bawah umur di Kab. Labusel dinilai belum aman dari sasaran kejahatan seksual. Setiap tahun banyak kasus pelecehan seksual, pencabulan, hingga perkosaan yang terjadi di daerah ini.
Hal itu diungkapkan Ketua LBH Asri Kab. Labusel, Samsuten Ritonga, SH di Kotapinang, Minggu. Dalam catatan mereka, sepanjang tahun 2016 sudah tujuh kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, maupun pencabulan yang terjadi dan sampai ke ranah hukum.
"Tiga kasus diantaranya kami yang mendampingi. Sebenarnya kasusnya masih banyak, namun hanya tujuh yang muncul kepermukaan. Keluarga korban lebih memilih diam dan menempuh jalur kekeluargaan, karena merasa ini aib," katanya.
Disebutkan, kasus terakhir menimpa wanita berinisial ATP, 13 warga Dusun Karangsari, Desa Sabungan, Kec. Sungaikanan.
Gadis belia yang masih duduk dibangku SMP itu mengaku telah diperkosa teman sekampungnya, berinisial R alias B, pada 18 Maret 2016 lalu. "Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Labuhanbatu pada, Jumat 6 Mei lalu," katanya.
Dikatakan, banyaknya kasus yang terjadi setiap tahun menunjukkan Kab. Labusel belum aman bagi perempuan, khususnya anak-anak. Karenanya dia berharap Pemkab Labusel dan pihak kepolisian dapat lebih serius dalam menangani persoalan ini.
"Korbannya bukan saja anak-anak, bahkan balita berusia 14 bulan, seperti yang terjadi di Desa Mampang, Kec. Kotapinang pada 11 Maret 2016 lalu. Karenanya kami berharap Pemkab bekerja sama dengan KPAI maupun Komnas Anak untuk mencari solusi," katanya.
Samsuten juga mengimbau agar warga tidak menyembunyikan kasus pelecehan seksual, pencabulan, maupun perkosaan yang menimpa keluarga maupun tetangga mereka.
Menurutnya, lebih baik kasus-kasus tersebut dibawa ke ranah hukum, agar memberi efek jera bagi pelaku dan korbannya dapat diselamatkan mentalnya.
"Kami di LBH Asri sangat prihatin, ini tergolong kondisi luar bisa. Pemkab harus secepatnya membentuk lembaga khusus untuk melindungi masyarakat khususnya perempuan dan anak dari berbagai kejahatan seksual," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016