Pematangsiantar, Sumut, 14/6 (Antara) - Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mengadakan dialog kebangsaan di salah satu hotel, Selasa.


Dalam dialog itu, Penjabat Wali Kota Pematangsiantar Jumsadi Damanik mengingatkan pentingnya pengetahuan tentang Informasi Telekomunikasi dan Komunikasi (ITK) dalam membangun konsep dan wawasan kebangsaan.


Dengan pengetahuan ITK tersebut, jalinan komunikasi sesama generasi bangsa semakin luas melalui lintas antaretnik, daerah, regional, nasional, mau pun internasional.


"Apalagi negara kita, khususnya wilayah Sumatera Utara dan Kota Pematangsiantar yang sangat heterogen dan multikultural," kata Jumsadi.


Kasdim 0207/Simalungun Mayor Inf Adi Sutrisno mengatakan, sejarah dan konsep pendirian bangsa dan negara Indonesia sangat luas, baik daratan mau pun lautan.


"Dibutuhkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kuat dalam menggalang persatuan bangsa, meski banyak aspek perbedaan," kata Adi.


Khususnya masih banyak wilayah Indonesia yang masuk kategori tertinggal, sehingga membutuhkan perhatian bersama dari daerah-daerah yang telah maju.


Menurut Adi, untuk menegakkan konsensus nasional NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia perlu melihat kembali sejarah perjalanan bangsa.


"Dengan demikian, ada gambaran bagi kita untuk melihat masa kini berdasarkan masa lalu dan merencanakan masa depan yang lebih baik," kata Adi.


Menurut Plt Kabag Humas Pemkot Pematangsiantar Jalatua Hasugian, dialog kebangsaan yang dihadiri unsur masyarakat itu merupakan kegiatan rutin pemerintah setempat.


Kegiatan itu sebagai upaya untuk menumbuhkan dan menguatkan rasa nasionalisme serta cinta NKRI.  

Pewarta: Waristo

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016