Pematangsiantar, Sumut, 5/6 (Antara) - Penjabat Wali Kota Pematangsiantar Jumsadi Damanik mengajak umat Buddha di kota itu bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan, kekondusifan, serta kerukunan antarumat beragama.

"Apalagi besok umat Muslim akan melaksanakan ibadah puasa yang dilanjutkan dengan Idul Fitri," kata Jumsadi pada perayaan Tri Suci Waisak 2560 BE di Siantar, Sabtu (4/6) malam, di pelataran Maha Vihara Vidya Maitreya, Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara.

Menurut Jumsadi, Pematangsiantar yang multikultural dan sangat toleran merupakan potensi dasar bagi elemen masyarakat kota untuk dapat melaksanakan program pembangunan.

Ajaran agama Buddha merupakan sumber yang tidak pernah kering dalam memberi inspirasi kepada umatnya untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

Sidharta Gautama telah mengajarkan dharma yang berisi nilai-nilai universal, falsafah kehidupan yang mendalam, serta pencerahan tentang hakekat dan makna kehidupan umat yang sejati.


Ketua Panitia Rujono menjelaskan, perayaan Tri Suci Waisak merupakan kegiatan rutin tahunan yang memperingati sejarah penting kehidupan Sidharta Gautama, yaitu kelahirannya, menjadi Buddha, dan wafatnya sang Gautama (Parinibbana).

"Kegiatan malam ini mengambil tema `Indahnya Kebersamaan dalam Buddha Dharma`," kata pejabat di Kantor Kementerian Agama Kota Pematangsiantar itu.

Kegiatan yang dikoordinir oleh Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kota Pematangsiantar ini bertujuan untuk meningkatkan keyakinan terhadap Buddha dan ajarannya dan meningkatkan kerukunan intern umat Buddha sendiri, khususnya umat Buddha yang ada di Kota Pematangsiantar.

"Meskipun secara nasional perayaan Tri Suci Waisak jatuh pata tanggal 22 Mei 2016 lalu, tetapi perayaannya diperbolehkan sesuai kondisi selama masih bulan Vesakh," jelas Rujono.  

Pewarta: Waristo

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016