Medan, 23/5 (Antara) - Hunian kamar hotel di Parapat, Sumatera Utara mengalami lonjakan bahkan mencapai 100 persen untuk tanggal 27-30 Mei 2016 lantaran adanya perayaan hari ulang tahun atau HUT Badan Usaha Milik Negara ke-18 di daerah itu.

"Alhamdullilah, hotel Inna `full" khususnya sejak 27-29 Mei 2016. Pesanan datang dari berbagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengaku akan mengikuti puncak HUT BUMN di Parapat," kata Sales Manager Inna Hotel Parapat, Syahrial Azhar di Medan. Senin.

Pesanan kamar yang banyak itu juga dialami hotel lainnya dengan alasan sama yakni banyak tamu untuk kegiatan HUT BUMN yang digelar 27-29 MEI.

Menurut Syahrial, pesanan kamar bahkan sudah mulai banyak mulai awal pekan ini untuk kepentingan panitia mempersiapkan acara HUT BUMN itu dari berbagai perusahaan BUMN.

Humas Bulog Sumut, Rudy Adlyn, mengakui adanya pemesanan kamar untuk manajemen Bulog itu pada 27-29 Mei 2015 dalam rangka mengikuti kegiatan HUT BUMN.

"Semua hotel khususnya milik BUMN sudah dipesan habis. Untung masih dapat kamar di hotel lain setelah sempat keliling-keliling mencari kamar hotel yang masih tersedia," katanya.

Akibat banyak pesanan, kata Rudy, manajemen hotel tidak memberikan potongan harga kamar.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana, mengapresiasi langkah Kementerian BUMN yang akan merayakan HUT ke-18 di Danau Toba, Parapat, Sumut.

"Keseriusan pemerintah apalagi sudah langsung dinyatakan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Danau Toba, sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas harus didukung semua pihak,"katanya.

Langkah Kementerian BUMN menjadikan Parapat untuk tempat acara sangat diapresiai mengingat sebagai perusahaan milik negara, BUMN juga dianggap ujung tombak untuk memajukan program-program pemerintah seperti pariwisata.

"Pemesanan utama ke hotel milik BUMN juga menunjukkan sinergi yang baik antarBUMN dalam memajukan usaha BUMN itu," katanya.

Denny menegaskan, untuk menjadikan Danau Toba sebagai "top destination" bersama 9 kawasan lainnya seperti Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara, memang perlu dukungan kuat.

"Kelemahan dari dan menuju serta di lokasi Danau Toba harus terus dibenahi termasuk dalam mempromosikannya," katanya.

Kalau tidak didukung penuh, maka harapan Presiden Joko Widodo, ujar Denny untuk menjadikan Danau Toba harus segera menjadi  Top Destination  yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan mancanegara, hanya tinggal harapan. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016