Medan, 5/5 (Antara) - Volume ekspor karet Sumatera Utara pada triwulan 1 2016 turun 5,95 persen dibandingkan periode sama tahun 2015.


Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Kamis, mengatakan, pada triwulan I 2016, ekspor karet hanya 104.240 ton dari 110.832 ton di periode sama 2015.


"Penurunan volume ekspor juga merupakan dampak kebijakan pemerintah Indonesia, Thailand dan Malaysia serta Vietnam yang mengurangi ekspor untuk mendongkrak harga.


Dia menjelaskan Sumut pada Maret 2016 berhasil menahan ekspor 17 persen sehubungan dengan skema pembatasan ekspor (AETS) itu.


Meski ekspor turun penjualan di dalam negeri naik dari 3.716 ton di triwulan I 2015 menjadi 5.147 ton pada triwulan II 2016.


Menurut dia, pengurangan ekspor ssudah berdampaka positif terhadap harga jual meski belum signifikan.


Harga ekspor karet SIR 20 misalnya sudah berkisar 1,47 -1,49 dolar AS per kg.


"Tetapi harga masih berfluktuasi di tengah harapan pengusaha ekspor dan petani harga terus naik," kata Edy.


Harga di tingkat pabrik sudah sempat Rp 18.200 dan pekan ini sedikit tertekan.


Petani karet Sumut, K Siregar menyebutkan, harga getah di kisaran Rp6.000 per kg.


Harga itu masih dinilai belum menjanjikan meski sudah mengalami kenaikan. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016