Medan, 10/4 (Antara) - Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mengapresiasi digelarnya Kenduri Datuk Suka Piring karena merupakan bagian dari pelestarian budaya tradisional etnis Melayu.
"Kenduri yang dirangkai dengan penabalan Datuk Rustam menjadi gelar adat Kepala Urung Suka Piring ini harus terus kita lestarikan karena penuh dengan makna nilai budaya," katanya di Medan, Sumatera Utara, Minggu, saat menghadiri Kenduri Datuk Suka Piring tersebut.
Ia mengatakan, kenduri tersebut merupakan upaya pengembalian adat istiadat dan kebudayaan Puak Melayu.
Sebagai orang Melayu, kata dia, memiliki tanggung jawab yang besar dalam melestarikan adat budaya serta kesejarahan yang ada pada Suku Melayu.
Menurut dia, banyak hal yang sebenarnya penting ada ditengan masyarakat yang terkait dengan adat istiadat, namun tidak terekspos dengan baik.
Karena itu, melalui kenduri tersebut ia mengharapkan pelurusan sejarah Suka Piring harus tuntas dan dapat dibuatkan dokumentasinya agar tidak melenceng dari kejadian aslinya.
"Tanpa dokumentasi, sejarah tinggallah sejarah, yang suatu waktu dapat terlupakan oleh waktu itu sendiri. Jadi kita harus mampu menjaga nilai-nilai luhur nenek moyang kita," katanya.
Eldin mengingatkan, zaman boleh berganti, peradaban runtuh dan muncul, tapi adat dan budaya jangan sampailah sirna, sebab dari adat budaya itulah generasi muda belajar bagaimana hidup sebagai orang Melayu.
"Kita Melayu, maka seharusnya kita mengetahui adat budaya sekaligus sejarah Melayu, begitu juga dengan semua keturunan kita," katanya.
Ia juga menyampaikan keinginannya agar pelajaran adat, budaya dan sejarah bangsa Melayu, sebaiknya diajarkan pada lingkungan terkecil yaitu keluarga.
"Hal ini penting supaya pada saat anak-anak memasuki dunia yang lebih luas lagi yakni masyarakat, mereka tetap dan bangga menjadi orang Melayu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016