Medan, 7/3 (Antara) - Penyaluran kredit mikro PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan terus meningkat atau mencapai Rp17 miliar lebih di Februari 2016.


"Omset kredit mikro terbesar masih tetap terbesar di kredit konvensional atau senilai Rp9,940 miliar dan syariah Rp7,573 miliar," ujar Humas Pegadaian Kanwil I Medan, Lintong Parulian Panjaitan di Medan, Senin.


Untuk konvensional, kredit mikro untuk 391 orang dan "arrum" secara syariah pada bulan Februari 2016 bagi 340 orang nasabah.


"Manajemen memberikan layanan kredit usaha mikro kepada masyarakat umum dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang fleksibel," katanya.


Menurut dia, agunan kredit mikro hanya berupa Bukti Pemilikan Kenderaan Bermotor (BPKB) roda dua atau empat.


"Dengan persyaratan mudah, nasabah kredit mikro Pegadaian semakin terus meningkat," katanya.


Kredit mikro dijadikan nasabah sebagai modal investasi.


"Pegadaian meningkatkan terus kredit usaha seperti kredit mikro untuk mendukung pengembangan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)," katanya.


UMKM seperti diketahui, ujar Lintong sudah terbukti membantu menggerakkan sektor ril yang akhirnya berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.


Melihat animo yang tinggi dari masyarakat menggunakan kredit mikro, katanya, Pegadaian juga terus memperluas layanan kredit itu.


"Sudah semua kantor cabang bisa melayani kredit mikro," katanya.


Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan layanan dan jenis kredit untuk UMKM memang harus ditingkatkan industri keuangan mengingat besarnya kontribusi kelompok usaha itu dalam perekonomian.


"UMKM harus terus didorong baik secara jumlah atau kualitas usahanya karena kelompok usaha itu sudah terbukti bisa menopang perekonomian Indonesia di saat terjadi krisis global," katanya.


Menurut dia, yang paling penting dilakukan penyedia kredit kelompok usaha itu adalah memberi suku bunga kredit yang rendah.


Suku bunga kredit rendah itu agar UMKM juga semakin bisa eksis bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengingat bunga kredit perbankan di luar negeri sangat rendah atau di kisaran 3 persen.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016