Medan, 17/2 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, bertekad meningkatkan produksi beras sebagai salah satu upaya untuk pencapaian ketahanan pangan.
Usai dilantik di Lapangan Merdeka Medan, Rabu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, salah satu program yang akan diterapkan dalam upaya meningkatkan produksi beras adalah dengan intensifikasi pertanian.
Dengan intensifikasi tersebut, maka produksi padi yang selama ini dua atau tiga kali setahun, dapat tingkatkan menjadi empat atau lima kali setahun.
Apalagi saat ini di kabupaten itu sedang dibangun beberapa bendungan besar, diantaranya bendungan "Bajayu" yang diproyeksikan dapat mengairi ribuan hektare sawah di daerah tersebut.
"Kalau bendungan-bendungan besar tersebut nantinya sudah beroperasi, maka kita optimistis program intensifikasi tersebut dalam berjalan dengan baik," katanya usai dilantik sebagai bupati periode 2016-2021.
Ia mengatakan, saat harga komoditi perkebunan seperti karet dan sawit sedang anjlok, banyak petani yang beralih pada komoditi pertanian yang masa panen singkat seperti padi, jagung, ubi, dan lainnya.
"Jadi, karena komoditi perkebunan anjlok, banyak petani yang beralih ke pertanian," katanya.
Ketika ditanya mengenai program penambahan lahan sawah, menurut dia, hal itu sudah sulit dilakukan karena lahan yang ada saat ini sudah "jenuh" atau tidak bisa lagi diperluas.
"Jadi yang dapat dilakukan adalah insentifikasi pertanian. Misalnya dulu panen dua kali setahun, maka ditingkatkan tiga atau empat kali setahun. Intinya kita akan terus tingkatkan produksi pangan di lahan yag ada saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Usai dilantik di Lapangan Merdeka Medan, Rabu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, salah satu program yang akan diterapkan dalam upaya meningkatkan produksi beras adalah dengan intensifikasi pertanian.
Dengan intensifikasi tersebut, maka produksi padi yang selama ini dua atau tiga kali setahun, dapat tingkatkan menjadi empat atau lima kali setahun.
Apalagi saat ini di kabupaten itu sedang dibangun beberapa bendungan besar, diantaranya bendungan "Bajayu" yang diproyeksikan dapat mengairi ribuan hektare sawah di daerah tersebut.
"Kalau bendungan-bendungan besar tersebut nantinya sudah beroperasi, maka kita optimistis program intensifikasi tersebut dalam berjalan dengan baik," katanya usai dilantik sebagai bupati periode 2016-2021.
Ia mengatakan, saat harga komoditi perkebunan seperti karet dan sawit sedang anjlok, banyak petani yang beralih pada komoditi pertanian yang masa panen singkat seperti padi, jagung, ubi, dan lainnya.
"Jadi, karena komoditi perkebunan anjlok, banyak petani yang beralih ke pertanian," katanya.
Ketika ditanya mengenai program penambahan lahan sawah, menurut dia, hal itu sudah sulit dilakukan karena lahan yang ada saat ini sudah "jenuh" atau tidak bisa lagi diperluas.
"Jadi yang dapat dilakukan adalah insentifikasi pertanian. Misalnya dulu panen dua kali setahun, maka ditingkatkan tiga atau empat kali setahun. Intinya kita akan terus tingkatkan produksi pangan di lahan yag ada saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016