Medan, 16/2 (Antara) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendididikan Tinggi terus berupaya melakukan percepatan peningkatan mutu pendidikan agar bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.


"Usaha percepatan ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan semua pemangku kepentingan harus terlibat. Perubahan juga menuntut perubahan sikap, cara pandang, sistem dan metode," kata. Staf Khusus Menristek Dikti, Abdul Wahid Maktub, di Medan, Selasa.


Hal itu ia sampaikan pada sharing informasi untuk Fasilitator Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Medan yang digagas oleh USAID Prioritas..


Lebih lanjut ia mengatakan, perlunya dosen dan guru untuk terus menerus mengembangkan metode terbaru dalam proses pendidikan, sehingga mampu menjawab tantangan zaman.


Sebab dosen dan guru sebagai pemain utama di bidang pendidikan, karena semakin baik mutu keduanya maka akan semakin cepat Indonesia mengejar ketertinggalan.


"Untuk itu kita akan melakukan segala cara untuk meningkatkan mutu dosen dan guru. Kita akan memberikan regulasi dan atmosfer yang mendukung, sehingga dosen dan guru kita benar-benar bermutu," katanya.


Advisor Teaching and Learning USAID Prioritas, Lynne Hill, mengatakan salah satu fokus program USAID Prioritas adalah mendorong praktik pembelajaran yang baik di Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).


Sebagai institusi penghasil guru, LPTK perlu mendesain proses pembelajaran untuk menghasilkan guru-guru yang bermutu.


"Maka kami membantu LPTK agar dapat mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang diperlukan, sehingga memberikan pengalaman praktis bagi calon guru sebelum mereka mengajar ke kelas sesungguhnya," katanya.***4***





Pewarta: Juraidi

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016