Medan, 15/2 (Antara) - Bank Indonesia memperkirakan Sumatera Utara akan mengalami deflasi sebesar 0,4 persen di Februari 2016 dari Januari yang masih inflasi 0,88 persen.


Prediksi terjadinya deflasi mengacu pada dua hal terpenting yakni dari pola historis tahunan secara "year on year" dimana Februari cenderung mengalami deflasi dan hasil pantauan yang menunjukkan harga berbagai barang tren menurun, ujar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Difi A Johansyah di Medan, Senin.


Keyakinan bahwa Sumut bisa deflasi juga melihat harga barang di daerah yang dijadikan indeks harga konsumen (IHK) dengan inflasi tinggi seperti Sibolga 1,82 persen sudah bisa dikendalikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut.


Bulog yang menjadi salah satu unsur dalam TPID misalnya sudah melakukan operasi pasar (OP).


OP dilakukan terhadap bawang merah dan cabai merah yang mengalami lonjakan harga jual.


"Kondisi-kondisi itu yang membuat keyakinan Sumut akan mengalami deflasi pada Februari," katanya.


Dengan deflasi di Februari dan diharapkan inflasi bisa ditekan terus sepanjang tahun ini, maka target inflasi Sumut seperti yang diharapkan BI sebesar 4 plus minus satu persen pada 2016 bisa tercapai.


Tahun 2015, inflasi Sumut sudah bisa ditekan tinggal sebesar 3,24 persen dari 2014 yang 8,17 persen dan 2013 yang sempat mencapai 10,18 persen.


Difi yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Subintoro, menegaskan, semakin bisa menekan angka inflasi, maka pertumbuhan ekonomi Sumut bisa terdorong naik.


Kepala Perum Bulog Sumut, Fatah Yasin menyebutkan, Bulog masih terus melakukan OP bawang merah dan cabai merah di Sibolga.


OP bawang merah dan cabai merah dilakukan karena kedua komoditas itu mengalami kenaikan harga cukup tinggi.


Kedua komoditas itu juga menjadi penyumbang tinggi pada inflasi di Sibolga.


Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menunjukkan, pada Januari 2015, semua kota yang dijadikan IHK mengalami inflasi.


Inflasi tertinggi di Sibolga mencapa 1,82 persen disusul Pematangsiantar 0,44 persen, Medan 0,91 persen dan Padangsidimpuan 0,72 persen.***3***


Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016