Medan, 9/2 (Antara) - Tim Basarnas menemukan mayat pria yang diduga sebagai anak buah kapal dari kapal yang karam dihantam badai di perairan Bouy 1, Belawan, pada Senin (8/1).
"Mayat pria yang diperkirakan berusia sekitar 29-30 tahun itu sudah dibawa ke Mako Polisi Air untuk proses identifikasi selanjutnya. Diduga mayat itu merupakan ABK yang dinyatakan hilang saat musibah tiga kapal nelayan karam dihantam badai, Senin pagi," kata Kadispen Lantamal I Belawan Mayor Laut Sahala Sinaga di Medan, Selasa.
Penemuan mayat itu, kata dia, berawal dari laporan Kapal Kepanduan AP 016 yang dinakhodai Kliwon tentang terlihatnya satu mayat berjenis kelamin laki-laki yang terapung di sekitar perairan Bouy 1 pada Selasa, sekitar pukul 10.30 WIB.
Mayat pria tersebut diambil sembari menghubungi pihak Syahbandar melalui radio untuk proses penjemputan.
"Laporan kapal kepanduan itu langsung disikapi dengan cepat. Pada pukul 11.00 WIB, Kapal KPLP (Kesatuan Penjaga Laut Dan Pantai ) 5205 yang dinakhodai Didik Syahputra tiba di lokasi penemuan mayat dan selanjutnya mengevakuasi mayat," katanya.
Sekitar pukul 12.10 WIB, mayat tersebut di bawa ke Mako Polair Polda Sumut untuk proses identifikasi selanjutnya.
Melihat ciri-ciri mayat yang antara lain berumur sekitar 29-30 tahun, berbadan gempal dan memakai baju kaos warna biru dan celana pendek warna hitam, dugaan sementara mayat tersebut adalah ABK KM Bintang Terang XII bernama Suwardi.
Suwardi dan Irwansyah dinyatakan hilang pada saat kapal itu bersama dua kapal lainnya karam dihantam badai. Mayat Irwansyah sendiri sudah ditemukan patroli Polisi Air di kawasan perairan Bouy 1, Senin.
Seperti diketahui, tiga kapal nelayan asal Gabion Belawan, Kota Medan, Sumut, Senin (8/2) sekitar pukul 05.40 WIB karam dihantam badai saat hendak merapat ke Tug Boat/TB Pancaran menyusul cuaca buruk di kawasan Bouy 1 alur Belawan.
Dalam musibah itu dua dari 13 ABK dari tiga kapal nelayan tersebut dinyatakan hilang.
Adapun kapal yang mengalami kecelakaan itu masing-masing KM MBF 938 jenis Pukat Hela dengan nakhoda Suyatno, KM Bintang Terang XII jenis pancing yang dinakhodai Ahmad Nasution, dan KM tanpa mama jenis pancing cumi dengan nakhoda Ali Nur Lubis asal Kampung Nelayan, Belawan.
Ketiga kapal itu mencoba merapat sejak pukul 05.00 WIB menyusul cuaca buruk di mana angin kencang dan tinggi gelombang sekitar 2-3 meter. ***4***
(T.E016/B/I023/I023) 09-02-2016 20:08:11
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Mayat pria yang diperkirakan berusia sekitar 29-30 tahun itu sudah dibawa ke Mako Polisi Air untuk proses identifikasi selanjutnya. Diduga mayat itu merupakan ABK yang dinyatakan hilang saat musibah tiga kapal nelayan karam dihantam badai, Senin pagi," kata Kadispen Lantamal I Belawan Mayor Laut Sahala Sinaga di Medan, Selasa.
Penemuan mayat itu, kata dia, berawal dari laporan Kapal Kepanduan AP 016 yang dinakhodai Kliwon tentang terlihatnya satu mayat berjenis kelamin laki-laki yang terapung di sekitar perairan Bouy 1 pada Selasa, sekitar pukul 10.30 WIB.
Mayat pria tersebut diambil sembari menghubungi pihak Syahbandar melalui radio untuk proses penjemputan.
"Laporan kapal kepanduan itu langsung disikapi dengan cepat. Pada pukul 11.00 WIB, Kapal KPLP (Kesatuan Penjaga Laut Dan Pantai ) 5205 yang dinakhodai Didik Syahputra tiba di lokasi penemuan mayat dan selanjutnya mengevakuasi mayat," katanya.
Sekitar pukul 12.10 WIB, mayat tersebut di bawa ke Mako Polair Polda Sumut untuk proses identifikasi selanjutnya.
Melihat ciri-ciri mayat yang antara lain berumur sekitar 29-30 tahun, berbadan gempal dan memakai baju kaos warna biru dan celana pendek warna hitam, dugaan sementara mayat tersebut adalah ABK KM Bintang Terang XII bernama Suwardi.
Suwardi dan Irwansyah dinyatakan hilang pada saat kapal itu bersama dua kapal lainnya karam dihantam badai. Mayat Irwansyah sendiri sudah ditemukan patroli Polisi Air di kawasan perairan Bouy 1, Senin.
Seperti diketahui, tiga kapal nelayan asal Gabion Belawan, Kota Medan, Sumut, Senin (8/2) sekitar pukul 05.40 WIB karam dihantam badai saat hendak merapat ke Tug Boat/TB Pancaran menyusul cuaca buruk di kawasan Bouy 1 alur Belawan.
Dalam musibah itu dua dari 13 ABK dari tiga kapal nelayan tersebut dinyatakan hilang.
Adapun kapal yang mengalami kecelakaan itu masing-masing KM MBF 938 jenis Pukat Hela dengan nakhoda Suyatno, KM Bintang Terang XII jenis pancing yang dinakhodai Ahmad Nasution, dan KM tanpa mama jenis pancing cumi dengan nakhoda Ali Nur Lubis asal Kampung Nelayan, Belawan.
Ketiga kapal itu mencoba merapat sejak pukul 05.00 WIB menyusul cuaca buruk di mana angin kencang dan tinggi gelombang sekitar 2-3 meter. ***4***
(T.E016/B/I023/I023) 09-02-2016 20:08:11
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016