Padangsidimpuan 18/1 (Antarasumut)- Trimakasih..? Adalah kalimat yang sering terucap dari keluarga pra sejahtera yang memperoleh bantuan dana Rumah Tangga Layak Huni (RTLH) yang sudah rampung di Tahun 2015.
Sangkot Siregar (71), misalnya salah satu warga penerima bantuan RTLH ini cukup berterima kasih kepada pemerintah karena melalui dana yang diterimanya dapat memperbaiki kondidi bangunan rumah papan miliknya sudah reot atau rusak berat diperparah lantainya juga tanah tanpa kamar mandi.
Dirumah ini anak-anaknya dibesarkan dan kini semuanya sudah berumah tangga dan mengasing di bangunan rumah baru yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kondisi bangunan yang rusak dan kadang sengnya sudah bocor tak lagi hal yang harus dipikirkan, sebagai ekerja serawutan yang kadang hanya mencari kayu dan berkebun dan bersawah ini penghasilannya tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Untung tidak boleh dikata terlambat, karena bantuan rehab rumah ini baru datang sekarang di kala di rumah ini tinggal dirinya sebatang kara sementara anak dan borunya semuanya sudah berumah tangga.
"Dapat sepuluh juta sekitar bulan Desember 2015 lalu. Semuanya dibuat untuk memperbaiki bangunan rumah saya. Kayu dan papan yang masih baik ikut dipakai,"katanya kepada awak media sambil menunjukkan kondisi bangunan rumahnya, Senin.
Rumah yang berukuran 5 kali 8 ini terlihat lebih baik dari bangunan sebelumnya. Rumah ini telah memiliki dapur, satu kamar dan ruang tamu. Bangunannya juga menjadi setengah beton dimana dibawah di pasang batu bata dan di atas dibuat papan bekas bangunan dengan ditambah papan yang baru. Atap sengnya juga demikian diantara seng yang rusak di ganti dan ditambah dengan seng yang baru.
"Pokoknya yang diberikan habislah semuanya untuk bangunan. Walau masih ada kekurangan yah setidaknya rumah saya sudah layak huni,"katanya.
Rumahnya kini telah berlantai semen dan ada kakusnya, sehingga untuk ukuran seorang ibu yang sudah tua dan sebatang kara ini tidak mesti pergi lagi ke sungai bak permandian yang ada di sudut desa. Jaraknya juga cukup jauh berkisar 500 meter, menyeberangi jalan lintas dan menuruni anak tangga semen hingga ke bak air yang dibuat pada jaman belum adanya warga yang memiliki Kamar Mandi di Rumah seperti sekarang ini.
Didesa Sigulang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Sangkot Siregar merupakan salah satu potret dari 9 rumah tangga yang mendapatkan dana RTLH didesa itu. Nilai rupiahnya sama. Dan lokasinya juga tidak berjauhan satu sama lainnya.
Ucapan terimakasih juga datang dari Darman (39) warga Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. "Setidaknya rumah saya ini sangat lebih bagus dari sebelumnya, apalagi dana bantuan tersebut saya tambah dengan modal yang saya kumpul akhirnya membuat bangunannya jauh lebih baik,"katanya.
Dikatakan, dulunya rumahnya hanya berdinding papan yang ukurannya berkisar 5 kali 7 Meter, akan tetapi dengan batuan RTLH ini rumahnya menjadi rumah beton walaupun belum di loteng dan di plaster.
Sementara itu Kepala Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padangsidimpuan, Drs.Nelfisar Nasution didampingi Sekretarisnya Ir. Ali Ibrahim Dalimunthe menjelaskan, bahwa program RTLH pada Tahun 2015 di Kota Padangsidimpuan mendapat sasaran 100 Kepala Keluarga dengan satu kepala keluarga mendapat dana tunai Rp.10 juta.
"Pelaksanaannya diakhir Tahun 2015 dan saat ini semuanya sudak clear dan bangunannya rampung semua,"kata Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padangsidimpuan, Nlfisar Nasution.
"Penerima RLTH di Desa Sigulang ini lokasinya tertumpuk maklum di daerah ini masih banyak warganya yang kurang mampu. Sehingga penerima RLTH ini boleh di bilang perioritas. Dan lainnya semoga ada giliran," ujar Ir. Ali Ibrahim Dalimunthe.
Para warga penerima bantuan RTLH ini belum seluruh dari 6 Kecamatan yang ada. Akan tetapi pada Tahun 2015 masih tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Dan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Menurut Ali Ibrahim bantuan yang sudah direalisasi di Kecamatan Psp Tenggara 90 KK yang mencakup keluran Desa Goti 12 KK, Manunggang Julu 10 Kk , Kelurahan PK 23 KK, Ht Koje 9 KK, Huta Lombang 1 KK Huta Padang 2 KK , Manunggang Jae 7 Kk, Sigulang 9 KK, Salambue 1 KK, Purbatua 2 KK, Palopat PK 10 Sihitang. Sedang di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Sendiri baru 10 KK di Kelurahan Silandit.
Dia berharap program ini terus berlanjut karena masih bayak warga masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni.
"Pada tahun 2016 ini kita kembali mengajukan 200 KK yang layak mendapatkan bantuan RTLH ini. Semoga dapat direalisasi di Kementerian Sosial,"kata Ali.
Dalam penentuan layak tidaknya rumah yang mendapatkan bantan ini harus di kroscek ulang tim teknis dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan melibatkan aparatur desa dan kelurahan.
Syaratnya dan kreteria rumah tangga yang mendapat bantuan tersebut juga harus benar-benar diteliti termasuk rumahnya tidak layak huni, memiliki Surat Kepemilikan Tanah, KTP, BNBA, dan Memiliki kartu perlindugan sosial kalau tidak ada harus memiliki surat keterangan tidak mampu dari kepdes dan keluraan kemudian poto kopy KTP dan kondisi rumah terbaru.
Sementara itu Plt. Kepala Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Ali Imran Nasution juga ikut berterima kasih atas bantuan rehab rumah yang disebut program RTLH tersebut. Dengan bantuan itu setidaknya ada Sembilan kepala keluarga di desanya yang menikmati rumah layak huni.
Disebutkan didesanya masih banya warga miskin yang memiliki rumah tidak layak huni. Untuk itu dia tetap berharap pemerintah tetap melanjutkan program ini, karena masih banyak lagi warga yang berharap bantuan seperti itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Sangkot Siregar (71), misalnya salah satu warga penerima bantuan RTLH ini cukup berterima kasih kepada pemerintah karena melalui dana yang diterimanya dapat memperbaiki kondidi bangunan rumah papan miliknya sudah reot atau rusak berat diperparah lantainya juga tanah tanpa kamar mandi.
Dirumah ini anak-anaknya dibesarkan dan kini semuanya sudah berumah tangga dan mengasing di bangunan rumah baru yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kondisi bangunan yang rusak dan kadang sengnya sudah bocor tak lagi hal yang harus dipikirkan, sebagai ekerja serawutan yang kadang hanya mencari kayu dan berkebun dan bersawah ini penghasilannya tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Untung tidak boleh dikata terlambat, karena bantuan rehab rumah ini baru datang sekarang di kala di rumah ini tinggal dirinya sebatang kara sementara anak dan borunya semuanya sudah berumah tangga.
"Dapat sepuluh juta sekitar bulan Desember 2015 lalu. Semuanya dibuat untuk memperbaiki bangunan rumah saya. Kayu dan papan yang masih baik ikut dipakai,"katanya kepada awak media sambil menunjukkan kondisi bangunan rumahnya, Senin.
Rumah yang berukuran 5 kali 8 ini terlihat lebih baik dari bangunan sebelumnya. Rumah ini telah memiliki dapur, satu kamar dan ruang tamu. Bangunannya juga menjadi setengah beton dimana dibawah di pasang batu bata dan di atas dibuat papan bekas bangunan dengan ditambah papan yang baru. Atap sengnya juga demikian diantara seng yang rusak di ganti dan ditambah dengan seng yang baru.
"Pokoknya yang diberikan habislah semuanya untuk bangunan. Walau masih ada kekurangan yah setidaknya rumah saya sudah layak huni,"katanya.
Rumahnya kini telah berlantai semen dan ada kakusnya, sehingga untuk ukuran seorang ibu yang sudah tua dan sebatang kara ini tidak mesti pergi lagi ke sungai bak permandian yang ada di sudut desa. Jaraknya juga cukup jauh berkisar 500 meter, menyeberangi jalan lintas dan menuruni anak tangga semen hingga ke bak air yang dibuat pada jaman belum adanya warga yang memiliki Kamar Mandi di Rumah seperti sekarang ini.
Didesa Sigulang, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Sangkot Siregar merupakan salah satu potret dari 9 rumah tangga yang mendapatkan dana RTLH didesa itu. Nilai rupiahnya sama. Dan lokasinya juga tidak berjauhan satu sama lainnya.
Ucapan terimakasih juga datang dari Darman (39) warga Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. "Setidaknya rumah saya ini sangat lebih bagus dari sebelumnya, apalagi dana bantuan tersebut saya tambah dengan modal yang saya kumpul akhirnya membuat bangunannya jauh lebih baik,"katanya.
Dikatakan, dulunya rumahnya hanya berdinding papan yang ukurannya berkisar 5 kali 7 Meter, akan tetapi dengan batuan RTLH ini rumahnya menjadi rumah beton walaupun belum di loteng dan di plaster.
Sementara itu Kepala Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padangsidimpuan, Drs.Nelfisar Nasution didampingi Sekretarisnya Ir. Ali Ibrahim Dalimunthe menjelaskan, bahwa program RTLH pada Tahun 2015 di Kota Padangsidimpuan mendapat sasaran 100 Kepala Keluarga dengan satu kepala keluarga mendapat dana tunai Rp.10 juta.
"Pelaksanaannya diakhir Tahun 2015 dan saat ini semuanya sudak clear dan bangunannya rampung semua,"kata Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padangsidimpuan, Nlfisar Nasution.
"Penerima RLTH di Desa Sigulang ini lokasinya tertumpuk maklum di daerah ini masih banyak warganya yang kurang mampu. Sehingga penerima RLTH ini boleh di bilang perioritas. Dan lainnya semoga ada giliran," ujar Ir. Ali Ibrahim Dalimunthe.
Para warga penerima bantuan RTLH ini belum seluruh dari 6 Kecamatan yang ada. Akan tetapi pada Tahun 2015 masih tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Dan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Menurut Ali Ibrahim bantuan yang sudah direalisasi di Kecamatan Psp Tenggara 90 KK yang mencakup keluran Desa Goti 12 KK, Manunggang Julu 10 Kk , Kelurahan PK 23 KK, Ht Koje 9 KK, Huta Lombang 1 KK Huta Padang 2 KK , Manunggang Jae 7 Kk, Sigulang 9 KK, Salambue 1 KK, Purbatua 2 KK, Palopat PK 10 Sihitang. Sedang di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Sendiri baru 10 KK di Kelurahan Silandit.
Dia berharap program ini terus berlanjut karena masih bayak warga masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni.
"Pada tahun 2016 ini kita kembali mengajukan 200 KK yang layak mendapatkan bantuan RTLH ini. Semoga dapat direalisasi di Kementerian Sosial,"kata Ali.
Dalam penentuan layak tidaknya rumah yang mendapatkan bantan ini harus di kroscek ulang tim teknis dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan melibatkan aparatur desa dan kelurahan.
Syaratnya dan kreteria rumah tangga yang mendapat bantuan tersebut juga harus benar-benar diteliti termasuk rumahnya tidak layak huni, memiliki Surat Kepemilikan Tanah, KTP, BNBA, dan Memiliki kartu perlindugan sosial kalau tidak ada harus memiliki surat keterangan tidak mampu dari kepdes dan keluraan kemudian poto kopy KTP dan kondisi rumah terbaru.
Sementara itu Plt. Kepala Desa Sigulang Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Ali Imran Nasution juga ikut berterima kasih atas bantuan rehab rumah yang disebut program RTLH tersebut. Dengan bantuan itu setidaknya ada Sembilan kepala keluarga di desanya yang menikmati rumah layak huni.
Disebutkan didesanya masih banya warga miskin yang memiliki rumah tidak layak huni. Untuk itu dia tetap berharap pemerintah tetap melanjutkan program ini, karena masih banyak lagi warga yang berharap bantuan seperti itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016