Medan, 18/1 (Antara) -Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada 2016 tetap mengandalkan lima kabupaten sebagai produsen utama sayur-mayur dengan terbesar di Dairi.

Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut, Marino, di Medan, Senin, mengatakan, lima daerah penghasil utama sayur-mayur Sumut adalah Dairi, Karo, Samosir, Simalungun dan Toba Samosir.

"Pada 2015, angka sementara menunjukkan Dairi memiliki luas tanam terluas dengan 334 hektare.

Disusul Karo 214 hektare, Samosir 182 hektare, Simalungun 171 hektare dan Toba Samosir 130 hektare.

"Tahun 2016 diprediksi dan ditargetkan lima daerah itu juga sebagai penghasil utama sayur-mayur," katanya.

Keyakinan itu semakin kuat karena luas panen di beberapa daerah itu di atas luas tanam.

Kabupaten Simalungun misalnya dari luas tanam 171 hektare, luas panennya seluas 176 hektare.

Toba Samossir juga dari luas tanam 130 hektare, luas panennya 151 hektare.

"Dairi dan Karo yang memang luas panennya di bawah luas tanam yang merupakan dampak erupsi Gunung Sinabung," katanya.

Karo misalnya dari luas tanam 214 hektare, luas panennya 161 hektare.

"Pemprov Sumut terus berupaya kembali meningkatkan produktivitas dan luas tanam di Karo yang sempat terganggu akibat erupsi," katanya.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo, menyebutkan, Sumut harus mempertahankan dan meningkatkan produksi sayur dan buah-buahan atau hortikultura daerah itu.

Alasan dia, selama ini, Sumut dikenal dengan eksportir hortikultura.

"Kubis dan manggis Sumut sempat `mendunia` di pasar ekspor dan itu harus dipertahankan," katanya.

Untuk di Karo, ujar Wahyu, sudah harus ditingkatkan perhatian mengingat erupsi Gunung Sinabung belum bisa dipasstikan kapan mereda


Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016