Medan, 8/1 (Antara) - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menargetkan penjualan sekitar 30 juta benih sawit pada 2016 atau lebih tinggi lima juta dari rencana kerja anggaran perusahaan yang sebanyak 25 juta.

"PPKS pada 2016 masih optimistis bisa menjual benih di atas target RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) seperti yang terjadi di 2015," ujar Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Hasril Hasan Siregar di Medan, Jumat.

Pada 2015 penjualan benih (seed) PPKS sudah 26,9 juta butir dari target 25 juta.

"Tahun lalu di tengah harga CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) yang masih rendah saja, penjualan masih lumayan bagus, makanya di 2016, manajemen semakin optimistis," katanya.

Meskipun, kata Hasril, masih ada keraguan pasar soal permintaan dan harga akan membaik.

Keoptimisan meningkatnya penjualan juga dipicu dengan semakin memahaminya petani dan pengusaha untuk menggunakan bibit berkualitas, katanya.

Mengenai harga jual, menurut dia, harga kecambah PPKS masih tidak mengalami kenaikan atau Rp7.500 per buah/butir.

"Yang naik sedikit adalah untuk bibit atau menjadi Rp30.000 dari sebelumnya di kisaran Rp29.000 per pohon," ujar Hasril.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Darlih Harahap mengaku keinginan kuat petani untuk memiliki tanaman berkualitas dengan harapan agar produksi lebih banyak.

Namun, katanya, karena keterbatasan keuangan, petani sangat berharap bantuan pemotongan harga .

"Diskon jangan hanya dilakukan PPKS, tetapi juga perusahaan swasta karena banyak juga petani yang memiliki kebun di dekat lokasi kebun swasta," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016