Medan, 5/1 (Antara) - Nilai ekspor Sumatera Utara pada 2015 diyakini di bawah 2014 yang mencapai 9,361 miliar dolar AS, akibat melemahnya permintaan dan harga ekspor.
"Keyakinan angka ekspor 2015 melemah dari 2014 mengacu pada data BPS (Badan Pusat Statistik) hingga November 2015, realisasi masih 7,075 miliar dolar AS," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Selasa.
Realisasi hingga November 2015 itu turun 18,50 persen dari periode sama 2014 yang sebesar 8,681 miliar dolar AS.
Menurut dia, penurunan devisa atau nilai ekspor akibat permintaan dan harga ekspor yang melemah dampak krisis global.
Nilai ekspor Sumut semakin melemah karena ekspor daerah itu juga mengandalkan produk komoditas seperti sawit dan karet yang permintaan dan harganya anjlok.
"Pengusaha mengalami kesulitan berusaha di tahun 2015 dan meski pengusaha tetap optimistis di 2016, tetapi diperkirakan gangguan ekspor masih akan berlanjut," ucapnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan, rata-rata setiap bulannya, nilai ekspor Sumut sekitar 600 juta-an dolar AS.
Pada November 2015, misalnya, nilai ekspor Sumut sebesar 607, 626 juta dolar AS.
"Tahun 2015, bukan saja nilai ekspor yang turun, tetapi juga volumenya," ungkapnya.
Pada Januari - November 2015 volume eskpor tinggal 8.150.406 ton atau turun dari periode sama 2014 yang 8.415.372 ton.
Wien menyebutkan, nilai ekspor Sumut sudah mengalami penurunan sejak tahun 2012.
Dari tahun 2011 yang sebesar 11,883 miliar dolar AS tinggal 10,393 miliar dolar AS di 2012 dan terus melemah menjadi 9,361 miliar dolar AS pada 2014.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Keyakinan angka ekspor 2015 melemah dari 2014 mengacu pada data BPS (Badan Pusat Statistik) hingga November 2015, realisasi masih 7,075 miliar dolar AS," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Selasa.
Realisasi hingga November 2015 itu turun 18,50 persen dari periode sama 2014 yang sebesar 8,681 miliar dolar AS.
Menurut dia, penurunan devisa atau nilai ekspor akibat permintaan dan harga ekspor yang melemah dampak krisis global.
Nilai ekspor Sumut semakin melemah karena ekspor daerah itu juga mengandalkan produk komoditas seperti sawit dan karet yang permintaan dan harganya anjlok.
"Pengusaha mengalami kesulitan berusaha di tahun 2015 dan meski pengusaha tetap optimistis di 2016, tetapi diperkirakan gangguan ekspor masih akan berlanjut," ucapnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan, rata-rata setiap bulannya, nilai ekspor Sumut sekitar 600 juta-an dolar AS.
Pada November 2015, misalnya, nilai ekspor Sumut sebesar 607, 626 juta dolar AS.
"Tahun 2015, bukan saja nilai ekspor yang turun, tetapi juga volumenya," ungkapnya.
Pada Januari - November 2015 volume eskpor tinggal 8.150.406 ton atau turun dari periode sama 2014 yang 8.415.372 ton.
Wien menyebutkan, nilai ekspor Sumut sudah mengalami penurunan sejak tahun 2012.
Dari tahun 2011 yang sebesar 11,883 miliar dolar AS tinggal 10,393 miliar dolar AS di 2012 dan terus melemah menjadi 9,361 miliar dolar AS pada 2014.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016