Langkat, Sumut, 27/12 (Antara) - Jalan menghubungkan tiga kecamatan Batang Serangan, Padang Tualang, Sawit Seberang di Kabupaten Langkat, Sumatera Urara, dari mulai Pasar 10 hingga persimpangan Polsek Padang Tualang mengalami rusak parah, akibatnya pengendera harus berhati-hati melintas dibadan jalan.

"Kondisi badan jalan menghubungkan tiga kecamatan itu rusak parah," kata salah seorang warga Zulkifli, di Padang Tualang, Minggu.

"Badan jalan sepanjang lima kilometer itu penuh dengan loobang-lobang besar di badan jalan sehinga pengendera sepeda motor maupun kenderaan pribadi harus berhari-hati bila hendak melintas di badan jalan," katanya.

Tidak ada pilihan di badan jalan yang rusak itu, selain penuh dengan lobang jalan tersebut sekarang ini juga dipenuhi debu, pasir karena banyaknya truk yang melintas dibadan jalan mengakuti material galian C seperti pasir, koral, kerikil maupun tanah timbun.

"Ratusan truk galian C melintas dibadan jalan membuat kondisi jalan Kabupaten yang menghubungkan tiga kecamatan itu kini semakin hancur," sambungnya.

Pihaknya merasa prihatin karena tidak ada tindakan dari aparat yang terkait untuk menertibkan berbagai truk-truk galian C yang melintas diantas badan jalan diperkirakan melebihi tonase.

Sementara Asril salah seorang wisatawan dari Kabupaten Labuhanbatu Utara yang hendak menuju kawasan wisata Tangkahan Batang Serangan juga merasakan hal yang sama dimana kondisi jalan ini benar-benar sangat memprihatinkan.

"Kalau jalan ini baik tidak tertutup kemungkinan wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung, apalagi disuasana liburan panjang seperti ini," katanya.

Asril sangat berharap perhatian dari Pemkab Langkat, kiranya segera memperbaiki jalan yang menghubungakan tiga kecamatan tersebut agar wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang bisa segera cepat sampai ketujuan.

Selain jalan yang menghubungkan tiga kecamatan tersebut, jalan utama menuju ibukota Kecamatan sawit Seberang juga kondisinya penuh dengan debu, karena belum lagi dilakukan hotmix oleh rekanan yang mengerjakannya.

"Setiap harinya warga yang melintas di jalan utama harus menghirup debu, karena jalan belum juga diperbaiki," ujar Selamat salah seorang warga yang melintas di jalan itu.

Pihaknya meminta agar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Langkat segera menegur rekanan yang mengerjakan jalan itu, agar secepatnya diselesaikan.

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015