Tanjunggading, 14/12 (Antarasumut) -  Tuan rumah Inalum FC melakukan start gemilang di Piala Inalum 2016. Inalum menumbangkan PS Dobana Simalungun dengan skor 4-0 di Lapangan Tanjunggading, Kabupaten Batubara, Senin (14/12/2015) kemarin. Kemenangan ini langsung meloloskan Inalum ke babak perempat final.

Kemenangan ini membuat Inalum mengoleksi tiga poin. Mereka menempel ketat Bintang Kejora yang saat ini memimpin klasemen sementara dengan koleksi poin yang sama. Namun Inalum kalah produktivitas gol karena Bintang Kejora menang 8-3 atas lawan yang sama di pertemuan pertama.

Pelatih Inalum FC, Edi Sitepu menyambut senang hasil ini. Meskipun ia menilai masih ada kelemahan yang harus diperbaiki. “Memang secara gol kita puas. Tapi secara tim kerjasamanya belum. Mereka belum padu. Tapi kita bersyukur bisa langsung lolos,” kata Edi usai laga.

Selain itu Edi menyorot pemainnya yang beberapa kali masih terlihat individualis. Ia akan coba memperbaikinya pada laga penyisihan berikutnya. “Memang masih ada rasa ingin menunjukkan jati dirinya. Kita minta pemain untuk mengurangi hal itu dan karena laga pertama ini masih adaptasi,” katanya.

Pada laga itu Inalum tampil dengan kekuatan terbarunya. Jebolan pemain timnas SEA Games, Paulo Sitanggang diboyong memperkuat tim untuk mengomandoi lini tengah. Dia dibantu kapten PON Sumut, Ricky Kurniadi. Mereka menyokong striker senior eks PSMS dan PSDS, Yudhi Ramanda di lini depan.

Sementara di belakang dibentengi bek PON Sumut Irsyad Habib. Choirul Amri yang juga dari PON Sumut kembali dipercaya di bawah mistar. Berpadu dengan para pemain lokal yang rata-rata karyawan PT Inalum, hasilnya Inalum langsung percaya diri sejak awal laga.

Meskipun Inalum tak langsung bisa mencetak gol ke gawang Dobana. Beberapa peluang awal masih belum mampu dimaksimalkan menjadi gol. Gol akhirnya tercipta pada menit ke-21. Adalah Yudhi Ramanda yang memecah kebuntuan. Lolos dari jebakan offside, pemain yang pernah memperkuat tim Indonesia di Homeless World Cup itu dengan tenang menaklukkan kiper Dobana, Mas’i.

Dobana coba memberi perlawanan lewat trio Dicky Abdillah, Alim dan Yogi Iwanda di lini depan. Namun pertahanan yang dikawal Irsyad, Mahdi, Hafiz dan Dicky ini tampil cukup baik. Malah gawang Dobana yang kembali bobol pada menit ke-32.

Umpan matang Harry membuat Yudhi Ramanda kembali lolos sendirian di kotak penalti. Kembali Rama, sapaan akrabnya, mencatatkan namanya di papan skor. Skor 2-0 untuk Inalum.

Inalum juga punya peluang matang di injury time sebelum jeda. Di antaranya lewat Aditya tapi tendangan lemahnya ditepis kiper. Begitu juga dengan Rama, tapi bola mampu dicuri bek lawan sebelum dia melakukan tendangan. Skor 2-0 bertahan hingga jeda.

Di paruh kedua, Inalum semakin agresif. Jika di babak pertama lebih banyak mengandalkan individu pemain, mereka mulai menunjukkan kerjasama yang membaik di babak kedua. Duet Paulo dan Ricky di lini tengah membuat lawan tak bisa mengembangkan permainan dari lini kedua.

Dobana coba memberi ancaman yang lebih serius. Pada menit ke-58, Alim lolos sendirian di kotak penalti Inalum. Ia coba melob bola, namun Choirul Amri masih mampu menjangkaunya dan gagallah peluang Dobana.

Begitu juga dengan tendangan bebas Fitra pada menit ke-62, masih mampu ditepis kiper lawan. Semenit kemudian giliran tendangan Sukarman yang ditepis kiper PON Sumut itu.

Gawang Dobana kembali bobol. Paulo Sitanggang juga tak mau ketinggalan mencetak gol. Pada menit ke-78, pemain yang mencuat sejak membela timnas U-19 ini mencatatkan namanya di papan skor setelah tendangan bebasnya tak mampu dijangkau kiper Dobana. Bola sempat membentur mistar namun memantul ke dalam.

Kemenangan ditutup Aditya setelah tendangan kaki kanannya tak mampu ditepis dengan sempurna kiper lawan.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015