Pematangsiantar, Sumut, 14/12 (Antara) - Tiga puluhan kepala keluarga Kelurahan Teladan Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, mendesak pemerintah kota segera membongkar bendungan yang menghalangi kelancaran arus Sungai Bah Biak.

Menurut warga yang kediamannya dekat dengan bantaran sungai tersebut, Leo Siregar, Senin, pascapembangunan bendungan di wilayah Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar, rumah warga sering kebanjiran.

Leo menjelaskan, bendungan itu dibangun Alm Jaiman Saragih dengan ketinggian dua meter lebih dari dasar sungai sehingga arus tidak lancar, yang berdampak penumpukan air di daerah atasan bendungan. 

Terparah pada 1 Desember 2015, hujan deras dalam hitungan dua jam, meredam puluhan rumah sehingga perabotan ikut terbawa arus.

Lilis Suryani Daulay, warga Kelurahan Teladan, menambahkan, bendungan itu digunakan untuk mengairi kolam atau tambak ikan keluarga Saragih di kawasan Jalan Vandelvat.

"Kami sudah ajukan keberatan ke pemerintah, tetapi belum ada tanggapan. Jika (Pemot) tidak bersedia, kami akan bongkar," ujar Lilis.

Manajemen Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, karena juga terdampak dengan bendungan tersebut.

Pimpinan THPS, Rahmat Shah menyebutkan, banjir badang pada awal Desember 2015 menimbulkan kerugian dengan mati dan hilangnya sejumlah satwa peliharaan.

Mantan Anggota DPD RI daerah pemilihan Sumatera Utara ini menyesalkan sikap pemilik kolam yang membuka usaha tanpa mempedulikan warga sekitar. ***4***

Pewarta: Waristo

Editor : Waristo


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015