Tanjungbalai, 26/11 (Antara) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, sejak tahun 2011 membina kelompok masyarakat mengolah kulit kerang dan batok kelapa menjadi kerajinan bernilai ekonomis.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tanjungbalai Hj Armaini Jannah Thamrin Munthe di Tanjungbalai, Kamis, mengatakan masyarakat binaan tersebut mencapai puluhan kelompok dan tersebar di enam kecamatan se Kota Tanjungbalai.
Ia menjelaskan, 11 Pokmas di kecamatan Teluk Nibung diberdayakan mengolah kulit kerang menjadi kerajinan tangan, berupa balai, kotak tisu, hiasan dinding dan bunga meja.
Dulu kulit "buah laut" itu terbuang begitus saja, setelah diolah menjadi berbagai jenis hiasan dan aksesoris, saat ini memiliki nilai ekonomis tinggi yang sudah dipasarkan hingga ke luar negeri, katanya.
Menurut Armaini Jannah, pihaknya juga membina pokmas mendaur ulang batok kelapa wujud dari menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi keberadaan limbah tempurung kelapa yang ada di lingkungan sekitar.
Jenis kerajinan batok kelapa yang mampu diproduksi 5 pokmas di kecamatan Datuk Bandar antara lain gelas, teko, mangkok, gantungan kunci, hiasan dinding, asbak, kancing baju, bahkan sapu hias dari lidi kelapa, katanya.
Upaya pembinaan agar pokmas-pokmas itu berkreasi membuat kerajinan tangan batok kelapa jadi barang maupun suatu yang unik dan inovatif sehingga dapat bernilai ekonomis tinggi, berupa pelatihan dan bantuan mesin pengolahan.
Ketua TP PKK Tanjungbalai ini mengakui, bahwa di kecamatan Datuk Bandar Timur, ada 10 pokmas perajin eceng gondok yang mendapat upaya pembinaan dalam mengolah tumbuhan air tersebut menjadi tas, dompet serta aksesoris lain.
Selain itu, dalam upaya memberdayakan masyakat menuju hidup sejahtera, Dekranasda turut membina kelompok bordir dan menjahit serta kelompok masyarakat pembuat pangan tradisinil.
"Masyarakat pelaku usaha bordir/menjahit dan kuliner nusantara itu berada dikecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan," katanya.***4*** (KR.YWK)
(T.KR-YWK/B/M019/M019) 26-11-2015 13:27:49
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tanjungbalai Hj Armaini Jannah Thamrin Munthe di Tanjungbalai, Kamis, mengatakan masyarakat binaan tersebut mencapai puluhan kelompok dan tersebar di enam kecamatan se Kota Tanjungbalai.
Ia menjelaskan, 11 Pokmas di kecamatan Teluk Nibung diberdayakan mengolah kulit kerang menjadi kerajinan tangan, berupa balai, kotak tisu, hiasan dinding dan bunga meja.
Dulu kulit "buah laut" itu terbuang begitus saja, setelah diolah menjadi berbagai jenis hiasan dan aksesoris, saat ini memiliki nilai ekonomis tinggi yang sudah dipasarkan hingga ke luar negeri, katanya.
Menurut Armaini Jannah, pihaknya juga membina pokmas mendaur ulang batok kelapa wujud dari menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi keberadaan limbah tempurung kelapa yang ada di lingkungan sekitar.
Jenis kerajinan batok kelapa yang mampu diproduksi 5 pokmas di kecamatan Datuk Bandar antara lain gelas, teko, mangkok, gantungan kunci, hiasan dinding, asbak, kancing baju, bahkan sapu hias dari lidi kelapa, katanya.
Upaya pembinaan agar pokmas-pokmas itu berkreasi membuat kerajinan tangan batok kelapa jadi barang maupun suatu yang unik dan inovatif sehingga dapat bernilai ekonomis tinggi, berupa pelatihan dan bantuan mesin pengolahan.
Ketua TP PKK Tanjungbalai ini mengakui, bahwa di kecamatan Datuk Bandar Timur, ada 10 pokmas perajin eceng gondok yang mendapat upaya pembinaan dalam mengolah tumbuhan air tersebut menjadi tas, dompet serta aksesoris lain.
Selain itu, dalam upaya memberdayakan masyakat menuju hidup sejahtera, Dekranasda turut membina kelompok bordir dan menjahit serta kelompok masyarakat pembuat pangan tradisinil.
"Masyarakat pelaku usaha bordir/menjahit dan kuliner nusantara itu berada dikecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan," katanya.***4*** (KR.YWK)
(T.KR-YWK/B/M019/M019) 26-11-2015 13:27:49
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015