Langkat, Sumut, 24/11 (Antara) - Kota Stabat ibu kota Kabupaten Langkat untuk pertama kalinya gagal meraih Piala Adipura, padahal sebelumnya sebanyak delapan kali berturut-turut terus mendapat piala bergengsi di bidang kebersihan itu.


"Kita prihatin atas kegagalan peraihan Piala Adipura tahun ini," kata Ketua Penegak Amanat Reformasi Rakyat Sumatera Utara Surkani di Stabat, Selasa.


Pihaknya mengharapkan kegagalan meraih Piala Adipura tersebut harus menjadi perhatian serius bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Langkat.


Padahal anggaran yang digelontorkan untuk proyek-proyek Dinas Kebersihan dan Pertamanan cukup memadai untuk mengupayakan keberhasilan dalam meraih adipura.


"Kita meminta Bupati Langkat harus mengevaluasi kepemimpinan Kadis karena kegagalan ini sangat berdampak untuk keberhasilan selanjutnya," kata Surkani.


Keseriusan kerja harus ditunjukkan untuk meraih Adipura mendatang, terutama pembenahan di berbagai tempat harus terus dilakukan seperti penghijauan lebih ditingkatkan, kebersihan, taman kota, tempat bermain anak, tempat buang sampah, dan sebagainya.


"Kami melihat sungguh banyak kekurangan yang harus dibenahi untuk mewujudkan peraihan Adipura mendatang. Untuk itu harus dilakukan pembenahan," ujarnya.


Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Langkat Lailan yang dihubungi mengakui kegagalan memperoleh Piala Adipura tersebut.


"Kita gagal meraih Piala Adipura untuk tahun ini, kita hanya meraih sertifikat, dimana penerimannya waktu itu Wakil Bupati bersama Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan," katanya.


Pihaknya mengakui banyak kekurangan, apalagi perubahan faktor penilaian juga baru diketahui beberapa bulan sebelum penilaian dilakukan.


Untuk tahun 2015, hanya dua daerah di Sumatera Utara yang meraih Piala Adipura yaitu Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Tebing Tinggi. ***4***


(T.KR-IFZ/C/I023/I023) 24-11-2015 18:58:49

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015