Kabanjahe, Sumut, 19/11 (Antara) - Palang Merah Indonesia membanguan fasilitas drainase dan mandi, cuci, dan kakus untuk kebutuhan warga Kabupaten Karo yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.
Koordinator posko PMI di Kabanjahe Imam Yofan, Kamis, mengatakan, fasilitas drainase dibangun di lokasi pengungsian Gudang Jeruk Surbakti di Desa Surbakti dan GPdI di Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.
Sedangkan faslitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) dibangun di Gudang Jeruk Surbakti dan GBKP Ndokum Siroga.
Pembangunan drainase dan fasilitas MCK tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dana CSR salah sati perusahaan otomotif yang diserahkan ke PMI Pusat.
"Lalu, PMI Pusat mengarahkan penggunaan dananya kemari," katanya.
Relawan PMI di Kabanjahe Ilham Lahia mengatakan, pembangunan drainase dan fasilitas MCK tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan pengungsi.
Dari pemantauan selama ini, fasilitas drainase di lokasi pengungsian dinilai tidak standar untuk mendukung pola hidup sehat bagi masyarakat.
Kemudian, idealnya satu MCK tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan mandi dan mencuci untuk 20 orang agar tidak mengganggu aktivitas pengungsi.
Namun dalam pemantauan selama ini, fasilitas MCK berbagai posko pengungsian yang dihuni warga Karo itu masih minim sehingga tidak mampu melayani kebutuhan pengungsi yang cukup banyak.
"Fasilitas MCK itu penting karena bisa menjadi sumber penyakit," katanya.
Selain membangun fasilitas MCK, PMI juga menyisiapkan air sebanyak 5.000 liter per hari untuk digunakan warga di lokasi pengungsi.
"5.000 liter itu dari PMI. Dari PU (Dinas Pekerjaan Umum) lain lagi," kata Ilham. ***4***Budi Suyanto
(T.I023/B/B008/B008) 19-11-2015 13:41:42
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Koordinator posko PMI di Kabanjahe Imam Yofan, Kamis, mengatakan, fasilitas drainase dibangun di lokasi pengungsian Gudang Jeruk Surbakti di Desa Surbakti dan GPdI di Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.
Sedangkan faslitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) dibangun di Gudang Jeruk Surbakti dan GBKP Ndokum Siroga.
Pembangunan drainase dan fasilitas MCK tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dana CSR salah sati perusahaan otomotif yang diserahkan ke PMI Pusat.
"Lalu, PMI Pusat mengarahkan penggunaan dananya kemari," katanya.
Relawan PMI di Kabanjahe Ilham Lahia mengatakan, pembangunan drainase dan fasilitas MCK tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan pengungsi.
Dari pemantauan selama ini, fasilitas drainase di lokasi pengungsian dinilai tidak standar untuk mendukung pola hidup sehat bagi masyarakat.
Kemudian, idealnya satu MCK tersebut digunakan untuk melayani kebutuhan mandi dan mencuci untuk 20 orang agar tidak mengganggu aktivitas pengungsi.
Namun dalam pemantauan selama ini, fasilitas MCK berbagai posko pengungsian yang dihuni warga Karo itu masih minim sehingga tidak mampu melayani kebutuhan pengungsi yang cukup banyak.
"Fasilitas MCK itu penting karena bisa menjadi sumber penyakit," katanya.
Selain membangun fasilitas MCK, PMI juga menyisiapkan air sebanyak 5.000 liter per hari untuk digunakan warga di lokasi pengungsi.
"5.000 liter itu dari PMI. Dari PU (Dinas Pekerjaan Umum) lain lagi," kata Ilham. ***4***Budi Suyanto
(T.I023/B/B008/B008) 19-11-2015 13:41:42
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015