Medan, 28/9 (Antara) -Kementerian Luar Negeri menilai Sumatera Utara perlu memperkuat ekspor ke pasar Eropa Tengah dan Timur khususnya Hongaria dan Rusia yang potensi pasarnya masih cukup besar seperti untuk produk kopi.
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri, Maruli Tua Sagala di Medan, Senin mengatakan, ekonomi di negara-negara yang terletak di Eropa Tengah dan Timur bertumbuh positif dan masih membutuhkan banyak produk Sumut.
"Ekspor Sumut berupa karet dan CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) masih belum maksimal, sementara banyak produk lain yang juga dibutuhkan negara itu seperti kopi dan nyatanya belum dimanfaatkan pengusaha Sumut," kata Maruli yang Mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Hongaria..
Dia berbicara pada "business gathering" oleh Kementerian Luar Negeri dengan tema Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Kawasan Eropa Tengah dan Timur Khususnya Federasi Rusia Dan Hongaria yang dihadiri pengusaha berbagai produk.
Dia menjelaskan, konsumsi kopi masyarakat di negara-negara itu sedang tinggi khususnya di Eropa Tengah seperti di Polandia, Hongaria dan Cekoslavia.
"Selama ini mereka mendatangkan kopi dari Vietnam dan Brazil.Kenapa Sumut yang penghasil kopi tidak memanfaatkan kebutuhan kopi di negara itu," katanya.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Indonesia (GPEI) Sumut, Khairul Mahalli mengatakan, pemerintah diminta memberi dukungan kepada pengusaha untuk mengembangkan pasar ekspor ke negara-negara Eropa itu.
Alasan dia, selama ini yang menjadi hambatan justru dari kebijakan atau aturan pemerintah.
"Pengusaha sebenarnya memang melihat potensi yang besar di beberapa pasar ekspor, tetapi terhambat kebijakan tarif dan non tarif dan aturan lainnya,"katanya.
GPEI berharap pemerintah terus melakukan reformasi perdagangan serta �harmonisasi regulasi supaya kegiatan ekspor dan termasuk impor untuk kepentingan industri bisa berkembang.***3***
(T.E016/B/S025/C/S025) 28-09-2015 18:16:11
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Pejabat senior Kementerian Luar Negeri, Maruli Tua Sagala di Medan, Senin mengatakan, ekonomi di negara-negara yang terletak di Eropa Tengah dan Timur bertumbuh positif dan masih membutuhkan banyak produk Sumut.
"Ekspor Sumut berupa karet dan CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) masih belum maksimal, sementara banyak produk lain yang juga dibutuhkan negara itu seperti kopi dan nyatanya belum dimanfaatkan pengusaha Sumut," kata Maruli yang Mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Hongaria..
Dia berbicara pada "business gathering" oleh Kementerian Luar Negeri dengan tema Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Kawasan Eropa Tengah dan Timur Khususnya Federasi Rusia Dan Hongaria yang dihadiri pengusaha berbagai produk.
Dia menjelaskan, konsumsi kopi masyarakat di negara-negara itu sedang tinggi khususnya di Eropa Tengah seperti di Polandia, Hongaria dan Cekoslavia.
"Selama ini mereka mendatangkan kopi dari Vietnam dan Brazil.Kenapa Sumut yang penghasil kopi tidak memanfaatkan kebutuhan kopi di negara itu," katanya.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Indonesia (GPEI) Sumut, Khairul Mahalli mengatakan, pemerintah diminta memberi dukungan kepada pengusaha untuk mengembangkan pasar ekspor ke negara-negara Eropa itu.
Alasan dia, selama ini yang menjadi hambatan justru dari kebijakan atau aturan pemerintah.
"Pengusaha sebenarnya memang melihat potensi yang besar di beberapa pasar ekspor, tetapi terhambat kebijakan tarif dan non tarif dan aturan lainnya,"katanya.
GPEI berharap pemerintah terus melakukan reformasi perdagangan serta �harmonisasi regulasi supaya kegiatan ekspor dan termasuk impor untuk kepentingan industri bisa berkembang.***3***
(T.E016/B/S025/C/S025) 28-09-2015 18:16:11
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015