Medan, 25/8 (Antara) - Dalam kegiatan pencabutan nomor urut yang diselenggarakan KPU Medan, Selasa, Calon Wali Kota Medan Ramadhan Pohan mengatakan, pihaknya menilai harapan adanya perubahan di Kota Medan tersebut sangat besar.

Karena itu, pihaknya menawarkan perubahan tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan, terutama menjaga heritage Kota Medan.

Dengan perubahan tersebut, pihaknya mengharapkan muncul kembali kepercayaan (trust) dari masyarakat kepada Pemkot Medan.

"Kami melihat Medan memiliki persoalan tentang `trust` dan `leadership`. Itu menjadi tantangan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan investor bagi Pemkot Medan," katanya.

Menurut Ramadhan, untuk merealisasikan perubahan tersebut, program pertama yang akan dilakukan adalah reformasi birokrasi di jajaran Pemkot Medan.

Untuk mempercepat program reformasi birokrasi tersebut, pihaknya akan memberlakukan konsep "reward and punihsment" bagi jajaran aparatur pemerintahan.

"PNS yang berprestasi akan diberikan reward, yang belum berprestasi akan dibina," kata peserta pilkada yang berpasangan dengan Eddie Kusuma itu.

Kemudian, kepemimpinan di Kota Medan harus dilakukan dengan harmoni dan kebersamaan, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat.

"Tidak boleh ada yang tertinggal atau merasa diabaikan," kata calon wali kota yang didukung Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan Partai Hanura itu.

Menurut catatan, dalam pilkada yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2015 itu, pasangan Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma akan "bertarung" melawan pasangan Dzulmi Eldin-Achyar Nasution yang didukung PDI Perjuangan, Partai Golkar, PBB, PKPI, Partai Nasdem, PAN, dan PKS. ***2***




Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015