Medan, 22/8 (Antara) - Bakal Calon Walikota Medan, Ramadhan Pohan pada Pemilihan Kepala Daerah periode 2015-2020 kelihatan menarik simpati masyarakat dengan meninjau kebakaran pusat perbelanjaan Medan Plaza di Jalan Iskandar Muda, Sabtu siang.
Ramadhan Pohan di tempat kebakaran tersebut, Sabtu, mengatakan kehadiran dirinya di lokasi kejadian ini untuk mengetahui penanganan yang dilakukan petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang berkobar itu.
Namun ternyata, menurut dia, kinerja di lapangan yang dilakukan petugas pemadam kebakaran itu sangat lambat dan mengecewakan.
"Bahkan, kehadiran mobil pemadam kebakaran juga terlambat, dan kobaran api sempat menguasai sejumlah bangunan di gedung Medan Plaza itu," ujar Ramadhan.
Dia menyebutkan, peralatan hydran air yang akan digunakan mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Medan, banyak yang tidak berfungsi dan hal ini sebagai kendala dalam memadamkan api.
Selain itu, tidak tersedianya racun api, dalam mengatasi pemadaman yang menghanguskan bangunan Medan Plaza.
Oleh karena itu, katanya, perlu dilakukan evaluasi terhadap peralatan yang digunakan Dinas Pemadam Kebakaran, hal yang seperti ini kedepan agar jangan terulang lagi.
"Seharusnya peralatan dan perlengkapan untuk mobil pemadaman kebakaran itu harus tetap lancar, serta tidak ada kendala di lapangan saat melakukan tugas memadamkan api," katanya.
Ramadhan menjelaskan, Pemkot Medan seharusnya memberikan anggaran yang lebih besar lagi pada Dinas Pemadam Kebakaran untuk membeli peralatan yang lebih bagus.
Dengan demikian, petugas pemadam kebakaran yang melaksanakan tugas dapat bekerja cepat untuk menjinakkan api.Hal ini harus menjadi pemikiran yang arif dan bijaksana.
"Saat terjadinya kebakaran di Medan Plaza, mengerahkan sebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran, namun api hingga Sabtu (22/8) pukul 13.00 WIB belum juga padam.Mobil pemadam tersebut banyak yang sudah tua, dan perlu dibeli yang baru," kata Pelaksana Tugas Ketua DPC Partai Demokrat Medan.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Ramadhan Pohan di tempat kebakaran tersebut, Sabtu, mengatakan kehadiran dirinya di lokasi kejadian ini untuk mengetahui penanganan yang dilakukan petugas pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang berkobar itu.
Namun ternyata, menurut dia, kinerja di lapangan yang dilakukan petugas pemadam kebakaran itu sangat lambat dan mengecewakan.
"Bahkan, kehadiran mobil pemadam kebakaran juga terlambat, dan kobaran api sempat menguasai sejumlah bangunan di gedung Medan Plaza itu," ujar Ramadhan.
Dia menyebutkan, peralatan hydran air yang akan digunakan mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Medan, banyak yang tidak berfungsi dan hal ini sebagai kendala dalam memadamkan api.
Selain itu, tidak tersedianya racun api, dalam mengatasi pemadaman yang menghanguskan bangunan Medan Plaza.
Oleh karena itu, katanya, perlu dilakukan evaluasi terhadap peralatan yang digunakan Dinas Pemadam Kebakaran, hal yang seperti ini kedepan agar jangan terulang lagi.
"Seharusnya peralatan dan perlengkapan untuk mobil pemadaman kebakaran itu harus tetap lancar, serta tidak ada kendala di lapangan saat melakukan tugas memadamkan api," katanya.
Ramadhan menjelaskan, Pemkot Medan seharusnya memberikan anggaran yang lebih besar lagi pada Dinas Pemadam Kebakaran untuk membeli peralatan yang lebih bagus.
Dengan demikian, petugas pemadam kebakaran yang melaksanakan tugas dapat bekerja cepat untuk menjinakkan api.Hal ini harus menjadi pemikiran yang arif dan bijaksana.
"Saat terjadinya kebakaran di Medan Plaza, mengerahkan sebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran, namun api hingga Sabtu (22/8) pukul 13.00 WIB belum juga padam.Mobil pemadam tersebut banyak yang sudah tua, dan perlu dibeli yang baru," kata Pelaksana Tugas Ketua DPC Partai Demokrat Medan.***4***
Editor : Ribut Priadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015