Medan, 18/8 (Antara) - Nilai ekspor karet alam Sumatera Utara pada semester I 2015 turun 26,36 persen dibandingkan periode sama tahun lalu akibat permintaan dan harga jual yang melemah.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa, mengatakan, pada Januari-Juni 2014, nilai ekspor karet Sumut 814,578 juta dolar AS.
Sementara pada periode sama tahun 2015 hanya 599,846 juta dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor dampak dari melemahnya volume dan harga jual," katanya.
Devisa dari karet Sumut itu turun dari semua negara.
"Turunnya permintaan dan harga jual membuat perusahaan dan petani semakin sulit," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan nilai ekspor karet Sumut ke berbaga negara mengalami penurunan.
Ke Jepang misalnya turun 27,31 persen, ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menurun 46,39 persen, India 34,76 persen dan ke Amerika Serikat juga turun 4,04 persen.
"Jepang, RRT, India dan Amerika Serikat merupakan pembeli utama karet alam Sumut.Jadi penurunan pembelian tentunya sangat mempengaruhi devisa karet," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Selasa, mengatakan, pada Januari-Juni 2014, nilai ekspor karet Sumut 814,578 juta dolar AS.
Sementara pada periode sama tahun 2015 hanya 599,846 juta dolar AS.
"Penurunan nilai ekspor dampak dari melemahnya volume dan harga jual," katanya.
Devisa dari karet Sumut itu turun dari semua negara.
"Turunnya permintaan dan harga jual membuat perusahaan dan petani semakin sulit," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono mengatakan nilai ekspor karet Sumut ke berbaga negara mengalami penurunan.
Ke Jepang misalnya turun 27,31 persen, ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menurun 46,39 persen, India 34,76 persen dan ke Amerika Serikat juga turun 4,04 persen.
"Jepang, RRT, India dan Amerika Serikat merupakan pembeli utama karet alam Sumut.Jadi penurunan pembelian tentunya sangat mempengaruhi devisa karet," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015